• Login
No Result
View All Result
Ruang Politik
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
No Result
View All Result
Ruang Politik
No Result
View All Result
Iklan Iklan Iklan
Home Kilas Update

Kunjungi Ponpes Mahasina Bekasi, Puan: Santri Calon Pemimpin Indonesia

by Rupol
21 September 2022
in Kilas Update
436 4
Kunjungi Ponpes Mahasina Bekasi, Puan: Santri Calon Pemimpin Indonesia

Puan Maharani saat Kunjungan ke Pesantren Mahasina, Bekasi/Foto: Istimewa

471
SHARES
1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

RUANGPOLITIK.COM – Ketua DPR RI Puan Maharani mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Mahasina Darul Qur’an wal Hadits yang berada di Kota Bekasi, Jawa Barat. Ia pun mengingatkan agar para santri belajar dengan baik agar bisa memberikan pengabdian terbaiknya untuk bangsa dan negara.

Puan tiba di Ponpes Mahasina Darul Qur’an wal Hadits, Pondok Gede, Bekasi, Rabu (21/8/2022), dengan disambut seribuan santriwan/santriwati yang menyenandungkan salawat Yaa Lal Wathan. Didampingi pengasuh Ponpes Mahasina, Drs KH Abu Bakar Rahziz dan Nyai Badriyah Fayumi, Puan menyapa para santri.

RelatedPosts

Ammar Zoni Kembali Ditangkap Polisi Gegara Narkoba

Erick Thohir Tunjuk Tsamara Amany Jadi Stafsus

Houthi Siap Perangi Israel

“Para santri adalah calon pemimpin Indonesia,” ucap Puan.

Untuk diketahui, Ponpes Mahasina Darul Qur’an wal Hadits mengusung konsep ‘Pendidikan Terintregasi Kader Ulama, Pemimpin Bertakhlak Qur’ani dan Berwawasan Kebangsaan’. Maksud dari pendidikan terintegrasi adalah adalah pendidikan terpadu, terhubung, terkait dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain, yaitu pendidikan Pondok Pesantren, MTs, dan MA.

Menurut pengasuh Ponpes, salah satu program di Pondok Pesantren ini adalah kepemimpinan dan karakter. Ponpes Mahasina pun memberikam pendidikan tanpa diskriminasi sehingga para santri yang belajar di pesantren tersebut datang dari berbagai latar belakang.

“Saya gembira ada pendidikan karakter dan kebangsaan di Pesantren Mahasina. Tidak ada diskriminasi juga saya sangat senang. Kita akan ikut bantu agar pesantren ini makin berkembang,” ujar Puan.

Semua santri Ponpes Mahasina lulus pendidikan formal setingkat Tsnawiyah dan Aliyah (SMP/SMA). Tahun lalu, 100 persen lulusan Aliyah Ponpes Mahasina lolos perguruan tinggi negeri (PTN).

Puan juga memuji para santri Ponpes Mahasina yang Tahfidz dan Tahfidzul Quran. Mereka juga hafal kitab kuning dan menguasai Bahasa Inggris dan Arab. Setiap tahun santri yang menempuh pendidikan di Ponpes Mahasina bertambah, dari yang hanya 17 santri di tahun 2016, sekarang sudah lebih dari 1.000 orang.

Dalam kesempatan tersebut, seorang santriwati bernama Halimatul Syadiah menyatakan ingin menjadi seperti Puan. Ia lalu bertanya bagaimana resep untuk bisa menjadi perempuan yang sukses.

“Karena ada yang anggap perempuan di bawah laki-laki jadi nggak pede untuk tunjukkan kemampuannya,” ungkap Halimatul yang meminta Kitab Dalilil Falihin (inti dari Kitab Riyadus Salihin) kepada Puan.

Puan pun lantas meminta seluruh santri Ponpes Mahasina, khususnya perempuan, untuk selalu percaya diri. Ia menyinggung bagaimana Indonesia punya banyak perempuan hebat, bahkan memiliki Presiden dan Ketua DPR perempuan.

“Jadi perempuan itu bisa. Perempuan itu jangan tidak pede. Harus perjuangkan nasib sendiri. Harus punya keteguhan bahwa kita bisa. Siapa tahu nanti kamu gantikan jadi Ketua DPR seperti saya,” sebut Puan.

Kemudian, santriwan bernama Khoirul Ihsan mengaku senang atas kedatangan Puan ke Ponpes Mahasina.

“Karena Bu Puan tokoh paling penting. Ketua DPR yang juga anaknya Bu Megawati dan cucu Bung Karno,” ucap Ihsan yang bercita-cita ingin kuliah di Kairo.

Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini lalu mengatakan, negara telah memberi pengakuan atas peran santri dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. Salah satunya, kata Puan, melalui Keppres Nomor 22 tahun 2015 yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang penetapan Hari Santri Nasional setiap tanggal 22 Oktober.

“Pengakuan negara terhadap peran santri itu harus dibuktikan dengan kerja-kerja nyata kaum santri, utamanya dalam menjaga Negara Pancasila dari berbagai rongrongan yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lain,” paparnya.

“Santri-santri juga dapat menunjukkan kecintaannya kepada Indonesia dengan menjadi putra putri terbaik bangsa, dengan rajin belajar dan selalu menjadi yang terbaik dalam berbagai bidang untuk membangun Indonesia,” imbuh Puan.

Ditambahkannya, pondok pesantren merupakan salah satu tempat utama lahirnya nasionalisme sejak masa sebelum kemerdekaan. Puan lalu menyinggung peran tokoh-tokoh ponpes yang ikut membangun Indonesia bersama Proklamator RI Soekarno.

“Ada tradisi berjuang bersama antara Bung Karno dengan para Kyai di masa lalu dalam rangka merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia,” ungkap cucu Bung Karno itu.

Menurut Puan, perjuangan itu-lah yang perlu dilanjutkan di masa sekarang.

“Dalam rangka menjaga dan mengawal Negara Pancasila dan mengisi alam pembangunan bangsa Indonesia,” tegas Puan.

Sementara itu Pemimpin Ponpes Mahasina, KH Abu Bakar Rahziz mengucapkan terima kasih atas kehadiran Puan. Apalagi, Puan merupakan keluarga dari Bung Karno yang memiliki kedekatan dengan pondok pesantren semasa hidupnya.

“Alhamdulillah hari ini kita kedatangan Mbak Puan. Beliau ini keluarga pembuat sejarah Indonesia. Kakek beliau adalah proklamator dan presiden pertama,” ujar KH Abu Bakar Rahziz.

“Ibu beliau presiden dan wakil perempuan pertama. Kakeknya presiden, ibunya presiden, anaknya calon presiden. Semoga Mbak Puan panjang umur dan selalu menebar manfaat untuk bangsa. Mudah-mudahan perjalanan Bu Puan jadi berkah dan inspirasi,” tambahnya.

Tags: #pesantrenmahasina#pesantrrenPuan MaharaniSantri
Previous Post

Pj Kepala Daerah Diizinkan Mutasi ASN, NasDem: Bisa Terjebak Kepentingan Politik

Next Post

Wamentan: Pertanian Garut Berorientasi Ekspor

Rupol

Next Post
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (21/9/2022)/Ist

Wamentan: Pertanian Garut Berorientasi Ekspor

Recommended

Ilustrasi Pemilu Serentak 2024/RuPol

Menggaet Ceruk Undecided Voters di Pemilu 2024, Begini Strategi Paslon…

1 tahun ago
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kanan)memberikan keterangan terkait rancangan desain interior Istana Presiden di IKN, Rabu 13 Desember 2023./Biro Set Pres/Biro Pers Sekretariat Presiden

Menteri PUPR: Jokowi Sudah Teken Desain Interior Istana Presiden di IKN

1 tahun ago

Trending

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti/net

LaNyalla Sebut Klaim Luhut Soal Big Data Tidak Dapat Dibenarkan

3 tahun ago
Habib Umar Alhamid/Ist

Puji Kepemimpinan SBY, Habib Umar Alhamid: Jangan Ada Lagi Petugas Partai Pimpin Negeri Ini

2 tahun ago

Popular

Ilustrasi Kucing/Ist

Polisi Turun Tangan, Belasan Kucing Mati Mendadak di Sunter Jakut

2 tahun ago
Ilustrasi Pegambilan Uang/Ist

Sosok SB dan DY yang Disebut Sri Mulyani Punya Transaksi Jumbo, Mulai Terungkap?, Ini Faktanya…

2 tahun ago
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti/net

LaNyalla Sebut Klaim Luhut Soal Big Data Tidak Dapat Dibenarkan

3 tahun ago
Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

3 tahun ago
Tiga pasang capres-cawapres versi menggemaskan/Instagram Farisalmn

Ujang Komarudin: Nomor Urut Mudahkan Sosialisasi Bukan Naikkan Elektabilitas

2 tahun ago
  • Personalia
  • Kerjasama & Iklan
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In