RUANGPOLITIK.COM – Partai Demokrat menjawab tudingan yang disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait hasil Pemilu 2009.
Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan suara Demokrat pada putaran kedua di Pemilu 2009 naik 300 persen karena didukung prestasi Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurutnya, saat itu SBY memimpin daya beli masyarakat meningkat dan rakyat miskin dan pengangguran semakin sedikit.
“Demokrat tahun 2009 suaranya bisa meningkat tiga kali lipat karena prestasi pemerintahan SBY yang dirasakan manfaatnya oleh rakyat,” katanya dalam keterangan resmi, di Jakarta, Senin (19/9/2022).
Herzaky mengklaim, keuangan negara di era SBY juga stabil. Di sisi lain, pembangunan infrastruktur berjalan baik.
Kemudian hubungan antar-umat beragama dan antar suku bangsa juga sangat baik dan rukun.
“Tidak ada polarisasi antar anak bangsa,” ujarnya.
Tidak hanya itu, dia mengklaim di era SBY oposisi, masyarakat sipil, dan mahasiswa bebas mengkritik tanpa takut diintimidasi, apalagi dikriminalisasi.
“Jadi, rakyat benar-benar merasakan hasil pembangunan di pemerintahan era SBY. Bukan hanya dirasakan oleh segelintir pihak saja,” ucapnya.
Terkait Daftar Pemilih Tetap (DPT), Herzaky mengatakan apa yang disampaikan Hasto terlalu mengada-ada.
Dia mengatakan pada Pemilu 2009 tidak ada DPT yang bermasalah ataupun hasil pemilu yang dimanipulasi.
“Tidak ada cerita seperti itu di Pemilu 2009,” ujarnya.
Sebelumnya, Hasto mengatakan, rezim SBY mendorong liberalisasi politik melalui sistem Pemilu Daftar Terbuka. Tidak hanya dalam praktek politik praktis, liberalisasi juga menyentuk ke sektor pertanian.
Dengan berbagai manipulasi tersebut, Partai Demokrat mengalami kenaikan 300 persen.
“Paska Pak SBY tidak berkuasa, terbukti hal-hal yang sifatnya ‘bubble’ kemudian mengempes atau pecah sendiri, karena cara menggelembungkannya bersifat instant,” kata Hasto. (FSL)
Editor: Rikky A. D
RuPol