RUANGPOLITIK.COM –Di bawah gerimis, aliansi mahasiswa dan ojek online (ojol) bergabung aksi menolak kenaikkan bahan bakar minyak (BBM) di Lapangan Korpri depan Gedung DPRD Lampung, Kota Bandarlampung, Kamis (8/9/2022).
Aliansi mahasiswa terdiri dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) sedangkan aliansi ojol yang dinamakan ‘Gedor 809’ atau Gerakan Driver Online R2 & R4 terdiri dari Diver Grab, Gojek, Maxim, dan Shopee.
Sebelumnya, ratusan mahasiswa berjaget merah marum bergerak menuju Gedung DPRD Lampung dipimpin satu mobil komando L300 yang membawa toa dan para orator dan koordinator aksi.
Sampai di Lapangan Korpri, depan Gedung DPRD Lampung, sudah ada aliansi ojol. Mereka lalu bersama menyuarakan protes terhadap kenaikkan BBM. Sebelumnya, ojol mereka berkumpul di Tugu Adipura.
Wakil pengunjuk rasa menyampaikan tuntutannya kepada para wakil rakyat disaksikan para pemangku kebijakan. Tuntutannya menolak kenaikkan BBM, subsidi BBM bagi ojol, zonasi pengaturan ojol dalam bentuk perda.
Berita Terkait:
Atasi Dampak Kenaikan BBM, Artha Graha Peduli Bagikan BLT dan Sembako Gratis
Buntut Kenaikan BBM, PKS: BPK Perlu Audit Investigasi Pertamina
PKS: Kuota BBM Subsidi Bakal Jebol di Bulan Oktober
Nasdem: Perbaharui Data Penerima Bansos BBM
Saat menerima perwakilan pengunjuk rasa di ruang Rapat Komisi DPRD Lampung, Ketua DPRD, Mingrum Gumay didampingi beberapa Anggota DPRD lainnya serta disaksikan Kaban Kesbangpol M. Firsada, Kadis Tenaga Kerja Agus Nompitu, Kadis Kominfotik Ganjar Jationo, dan Kabid pada Dinas Perhubungan Hidayat.
Ketua DPRD Provinsi Lampung Mingrum Gumay menyatakan siap menindaklanjuti tuntutan driver ojek online. Hal yang mengemuka pada dialog tersebut diantaranya usulan pengunjuk rasa agar di Lampung terdapat peraturan daerah yang mengatur transportasi online. (Her)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)