RUANGPOLITIK.COM – Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyatakan keadaan saat ini tidak bisa disamakan dengan kondisi saat Puan menangisi kenaikan harga BBM di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang terjadi 10 tahun lalu.
Diketahui, massa aksi unjuk rasa buruh menyindir soal sikap Ketua DPR Puan Maharani yang kini tidak menangis saat harga BBM dinaikkan pemerintah.
“Jangan kemudian 10 tahun lalu disamakan dengan kondisi sekarang, sama sekali berbeda, sama sekali berbeda,” pungkas Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (6/9/2022).
Said mengungkan tidak ada persoalan geopolitik saat SBY menaikkan harga BBM yang tentu saja berbeda dengan kondisi saat ini.
Berita Terkait:
Imbas Kenaikan BBM, Taksi Online dan Angkutan Umum Naikkan Tarif 30 Persen
Tuntut Harga BBM Turun, Buruh Ancam Ancam Mogok Nasional
Beban Subsidi BBM Bertambah, APBN Pasti Tumbang
PKS Jatim Tolak Kenaikan Harga BBM: Rakyat Semakin Terpukul
Menurutnya, setiap kebijakan diambil berdasarkan fakta yang terjadi di tengah masyarakat. Dia pun mengajak publik untuk mempelajari fakta yang ada.
“Kondisinya kan berbeda, kondisi hari ini dunia. Kita sadar enggak sih, kalau ini persoalan geopolitik, Arab Saudi lagi menikmati, para eksportir minyak lagi menikmati profit, dia tidak mau nambah alokasi ke pasar, tidak nyiram pasar,” ujarnya.
Massa unjuk rasa buruh di depan Kompleks Parlemen menyinggung perihal sikap Puan terkait keputusan pemerintah yang telah kenaikan harga BBM.
“Dulu apa sih problematikanya, sekarang apa kan beda, pandemi, minyak hancur sehancur-hancurnya. Tingkat permintaan tinggi, tiba-tiba ada perang, padahal rantai pasok global belum sempurna, goyang semua negara,” jelasnya.
Mereka menyinggung sikap Puan yang sempat menolak kenaikan BBM di masa pemerintahan kala itu seolah-olah berpihak kepada rakyat.
“Kita tahu semua bahwa dulu ketika di zaman SBY, semua kadernya PDIP wabilkhusus Puan Maharani yang sekarang Ketua DPR itu kan nangis-nangis ada kenaikan (harga) BBM,” tutur Gunarto, Koordinator Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), Selasa (6/9/2022).
Ia itu kini mempertanyakan sikap Puan yang seolah diam dan tak menunjukkan sikap serupa terkait kenaikan harga BBM yang sangat mencekik rakyat. (ZSR)
Editor: Zulfa Simatur
(RuPol)