RUANGPOLITIK.COM – Ratusan massa yang menggelar aksi demonstrasi sudah berjalan menuju Gedung DPR menuntut pembentukan panitia kerja atau panitia khusus BBM sejak pagi tadi, Selasa (6/9/2022).
Massa aksi menolak kenaikan harga BBM bersubsidi, juga menolak Omnibus Law Cipta Kerja dan mendesak pemerintah menaikkan upah minimun kota/kabupaten atau UMK sebesar 10-13 persen.
Federasi buruh Garda Metal memimpin aksi paling depan, diikuti oleh mobil komando dan ratusan massa aksi di belakangnya.
Menurut Koordinator aksi hari ini, Edi Kuncoro, ada 9 federasi buruh di bawah naungan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan sebanyak 5.000-7.000 h akan mengikuti aksi demonstrasi tersebut.
Berita Terkait:
Fahri Hamzah: Argumentasi Pemerintah Soal Kenaikan BBM, Retorika Belaka
Harga BBM Naik, Pemerintah Tuai Banyak Kritikan
Tolak Kenaikan BBM, Buruh Gelar Demonstrasi Serentak 6 September
Tok! Harga BBM Resmi Naik, Pertalite Jadi Rp10.000
“Target kami hari ini sekitar 5.000-7.000 massa aksi bersama-sama berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM,” ungkapnya.
Diketahui, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal menyatakan aksi buruh serentak ini dilakukan di 34 provinsi yang dipusatkan di kantor gubernur.
Massa aksi, jelasnya, mendesak Gubernur membuat surat rekomendasi kepada presiden dan pimpinan DPR untuk membatalkan kenaikan harga BBM.(ZSR)
Editor: Zulfa Simatur
(RuPol)