RUANGPOLITIK.COM – Jika mengenai masalah teknologi informasi masih terus berlanjut sampai Pemilu Serentak 2024, politik indentitas akan kembali mencuat.
Demikian dikatakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam diskusi grand launching CariTau.com bertajuk ‘Mampukah UU ITE Memangkas Politik Identitas Pada Pilpres 2024’ di Gedung Usmar Ismail, Jakarta Selatan, Sabtu (20/8/2022).
“Problem teknologi informasi yang saat ini sedang mendunia, maka sebenarnya kalau hari ini kita masih ditarik-tarik, baju kita diseret-seret pada politik identitas kita akan terecok di belakang terus,” kata Ganjar.
Ganjar mengatakan, jika masyarakat terseret dengan politik identitas, maka bangsa ini tidak maju. Oleh karena itu, butuh banyak gagasan agar politik identitas tidak manfaat oleh kelompok tertentu.
Berita Terkait:
Demokrat Harap Surya Paloh Bisa Menangkan Anies-AHY di Pilpres 2024
Demokrat: Kalau Anies-AHY Jadi Pimpin Indonesia, Bangsa Ini Maju Pesat
Didampingi AHY dan Dino Patti Djalal, SBY Terima Presiden Timor Leste di Cikeas
Demokrat Lampung Makin ‘Runyam’ Pascaputusan Ketum Demokrat AHY
“Kita tidak pernah maju, maka kita berharap betul siapa pun yang nanti akan membawa gagasan-gagasan, sampaikanlah gagasan itu dengan baik jangan dibumbui dengan identitas,” kata Ganjar.
Dia menyadari bahwa orang yang tidak punya gagasan itu pasti menggunakan politik identitas sebagai alat politiknya.
Ganjar menambahkan, pemilu yang akan datang itu harus mengedepankan politik kecerdasaan dan adu gagasan.
“Saya juga tahu, kata ilmuwan-ilmuwan, kalau orang gak punya ide itu, gak punya gagasan itu biasanya dibawahi identitas, itu karena kekeringan politik,” kata Ganjar. (DAR)
Editor: Zulfa Simatur
(RuPol)