RUANGPOLITIK.COM – Tren jumlah pengguna internet di Indonesia terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Jika dibandingkan dengan tahun 2018, saat ini jumlah pengguna internet nasional sudah melonjak sebesar 54,25%. Sementara itu tingkat penetrasi internet di Indonesia mencapai 73,7% dari total penduduk pada awal 2022 (Data BPS 275,77 juta jiwa hingga pertengahan 2022-red).
Jika merujuk dari laporan We Are Social (perusahaan media dari Inggris mengeluarkan laporan terbaru mereka terkait lansekap internet-red), saat ini terdapat 204,7 juta pengguna internet di Tanah Air per Januari 2022.
Sehingga tidak heran jika portal berita online bermunculan dari tingkat daerah hingga di tingkat nasional, karena ada ruang yang cukup besar untuk menarik pembaca agar menjadi viewer di portal berita online. Tentunya kenaikan portal berita online harus diimbangi oleh kompetensi dalam menulis sebuah berita, sehingga tidak menimbulkan disinformasi dan misinformasi di tengah masyarakat.
Untuk itu, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perhimpunan Jurnalis Siber (PJS) Indonesia sebagai salah satu wadah jurnalis siber di Indonesia melaksanakan Konsolidasi 30 DPD PJS Indonesia Gelombang I yang berlangsung pada 10 daerah di Indonesia.
Rencananya konsolidasi ini akan berlangsung dalam tiga gelombang, sehingga nantinya Dewan Pengurus Daerah (DPD) seluruh Indonesia akan terkunjungi sampai akhir bulan September.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PJS Mahmud Marhaba ketika berbincang-bincang dengan wartawan di Rasuna Garden, Kuningan, Jakarta (9/8/2022) mengatakan bahwa kehadiran PJS sendiri sebagai organisasi pers yang baru lebih menitikberatkan kepada pendidikan dan pelatihan untuk peningkatkan kemampuan para wartawan atau jurnalis.
“Kita berharap nantinya semua teman-teman bisa menjadi wartawan yang kompeten, berintegritas dan professional serta tersertifikasi. Guna mencapai itu, PJS telah membuat program-program pelatihan yang terstruktur, sampai nanti pada tahap Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dan akan memberikan pendampingan kepada teman-teman, terutama yang di daerah-daerah,” papar salah seorang pendiri dan deklarator Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) tersebut.
Mengenai hubungan dengan organisasi pers yang lain, Mahmud juga menegaskan tidak ada persaingan atau saling berebut anggota. Semua akan berjalan seiring dan bekerjasama dengan baik, karena memiliki tujuan yang sama untuk menjadi wadah bagi para wartawan.
“Tentunya dengan PWI, AJI, IJTI ataupun organisasi lain, kita akan bekerjasama dengan baik. Kita akan jadi mitra yang saling mendukung dan saling melengkapi. Tidak ada masalah, karena PJS terbentuk bukan karena adanya faktor persaingan atau sakit hati, tidak ada itu, apalagi anggotanya bukan merupakan anggota atau pengurus dari ketiga organisasi diatas,” tegasnya.
Untuk konsolidasi gelombang pertama PJS yang mencakup 10 daerah ini, Mahmud mengaku sangat puas. Sambutan yang antusias dari pengurus daerah yang mendapat dukung Pemda setempat memberikan harapan baru untuk bersama-sama meningkatkan kompetensi para anggota, menjadi pelecut semangat untuk terus membesarkan PJS.
“Kita sangat bergembira dengan sambutan teman-teman daerah. Semua menggantungkan harapan dengan PJS sebagai wadah untuk sama-sama meningkatkan kompetensi dan kemampuan jurnalistiknya,” ujarnya.
Bottom Up
PJS dalam membentuk cabangnya, baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten/kota menggunakan metode bottom up atau dari bawah ke atas. Hal ini dijelaskan oleh Plt. Wakil Ketua Umum (Waketum) Mhd Perismon, mengatakan sejauh ini PJS sudah terbentuk 23 DPD setingkat provinsi dan sejumlah DPC setingkat kabupaten dan kota.

“Jadi semua berawal dari teman-teman di daerah, mereka berkumpul dan kemudian memberi tahu kepada pengurus DPP. Jadi DPP itu hanya mengukuhkan saja. Semua itu benar-benar bottom up, tidak ada pemaksaan dari DPP,” ujarnya pada kesempatan yang sama.
Perismon menjelaskan, setelah pengurus tingkat DPD dikukuhkan, pengurus tingkat DPC juga akan membentuk di masing-masing daerah dan melaporkan ke DPD untuk mendapatkan pengukuhan.
“Sengaja kita buat seperti itu, supaya semua pengurus ataupun anggota merasa sama-sama memiliki organisasi ini. Kita di DPP juga memberikan keleluasaan berinovasi bagi teman-teman di daerah untuk bergerak, namun tetap dalam koridor dan aturan yang telah ditetapkan bersama. Terutama soal peningkatan kompetensi itu, karena itulah tujuan utama PJS,” sambung jurnalis yang sudah malang melintang di dunia pertelevisian, koran dan saat ini menjadi CEO RuangPolitik.com ini.
Guna melengkapi legitimasi sebagai organisasi pers, PJS juga akan melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) ke-1 PJS yang akan dilaksanakan di Jakarta, pada awal Oktober mendatang. Rencananya munas tersebut akan dihadiri oleh sekitar 1500 orang wartawan, perwakilan DPD dan DPC se Indonesia.
“Saat ini semua sedang kami matangkan. Kami mohon doa, semoga semua bisa berjalan dengan lancar dan kehadiran PJS bisa bermanfaat bagi bangsa, masyarakat dan tentunya bagi para teman-teman wartawan,” pungkas Perismon