RUANGPOLITIK.COM-Pertemuan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar pada bulan Juni lalu, semakin mengarah kepada bersatunya dua tokoh itu pada Pilpres 2024 mendatang.
Prabowo bahkan sudah mulai hadir pada acara yang diadakan oleh kalangan NU, seperti Kongres Fatayat NU di Palembang beberapa hari lalu.
Kehadiran Prabowo sebagai tamu kehormatan pada acara tersebut, seakan memberi sinyal bahwa duet tersebut akan mendapat dukungan dari warga NU.
“Benar, saya juga melihat itu adalah momen penting yang bisa memberi pengaruh besar. Karena Fatayat adalah Badan Otonomi (Banom) para perempuan NU, yang pengaruhnya tidak kalah besar dari Ansor,” ujar Pengamat Politik Citra Institute Efriza ketika berbincang dengan RuPol, Senin (18/7/2022).
Menurut Efriza, Prabowo adalah pilihan yang tepat bagi Muhaimin untuk berpasangan, karena sosok Ketum Gerindra itu tidak akan mendapat penolakan dari Nahdliyin.
Berbeda jika Muhaimin berpasangan dengan Anies Baswedan, yang memiliki pendukung militan yang berbeda irisan dengan warga NU.
“Jika bersama Prabowo, Muhaimin bisa memaksimalkan dukungan dari NU. Bahkan bisa saja kekuatan NU bersatu padu untuk memenangkan pasangan ini” lanjut Dosen Ilmu Politik di berbagai perguruan tinggi tersebut.
Baca Juga:
Survei LSN: Prabowo Banyak Dukungan dari Warga NU
Survei Indopol Ungkap Ganjar dan Anies Bersaing di Atas, Prabowo Menurun
Index Research: Prabowo-Puan, Potensi Besar Menang Pilpres 2024
Semakin cepat pasangan ini deklarasi, kata Efriza akan semakin memudahkan untuk menggalang seluruh kekuatan warga NU.
Hal itu juga akan berdampak kepada para capres lain, yang saat ini juga sedang mencari simpati dan dukungan dari NU.
Nahdlatul Ulama (NU) yang saat ini merupakan organisasi kemasyarakatan dan keagamaan terbesar di Indonesia, sudah pasti menjadi incaran bagi para capres maupun cawapres.
“Nama-nama seperti Erick Thohir, Khofifah, Mahfud MD itu semua berpeluang untuk menjadi perwakilan Nahdliyin. Namun semua itu akan redup, jika Prabowo-Muhaimin dekarasi dalam waktu dekat.” pungkas Efriza.
Erick Thohir sendiri sebelumnya sudah mendapatkan dukungan Banom NU lain, yakni Gerakan Pemuda (GP) Ansor.
Dukungan itu langsung dinyatakan secara terbuka oleh Ketum GP Ansor Yaqut Cholil Coumas dalam acara Tasyakuran Harlah ke-88 GP Ansor pada bulan April lalu. (ASY)
Editor: Andre
(RuPol)