RUANGPOLITIK.COM-Polisi Air dan Udara (Polairud) Kabupaten Lampung Timur memantau pencemaran yang terjadi akibat pipa bocor PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) di perairan kabupaten tersebut pekan ini.
“Penyisiran dilakukan untuk memastikan luas dan dampak dan penanganan perusahaan atas pencemaran yang mirip minyak mentah tersebut,” kata Kasatpolairud Lamtim AKP Yusmawardi, Minggu (17/7/2022).
Pihaknya berencana akan melakukan patroli bersama Ditpolairud Polda Lampung pada Senin, 18 Juli 2022. Dia juga mengungkapkan pada tahun 2021 hal serupa pernah terjadi pula. Bedanya, tahun lalu merupakan limbah cair tetapi saat ini dalam bentuk limbah menggumpal.
Berita terkait:
Kebakaran Hebat Di Pasar Gembrong Jakarta, 25 Mobil Damkar Dikerahkan
Honor Nyanyi Rossa dari DNA Pro Disita, Gus Nadir: Cara Kerjanya Polisi Gak Bener
Yasmin Muntaz Harapkan DPR Ikut Membantu Penyelesaian Kasus DNA Pro
Erupsi, Gunung Anak Krakatau Naik Status Dari Waspada ke Siaga
PT PHE OSES mencemari lingkungan di Pantai Kerangmas, Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur (Lamtim) sejak Kamis, 14 Juli 2022.
Hingga kini, limbah yang terkumpul dalam ratusan karung tertumpuk rapi di depan pintu masuk objek wisata Pantai Kerangmas. Limbah yang memiliki sifat bau seperti bahan bakar sengaja dikumpulkan oleh masyarakat setempat.
Wakil ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Lampung TimurAndi Baso mengatakan limbah yang menyerupai aspal itu selalu muncul setiap tahun sekali pada September 2021. Jelang September 2022, lebih besar dari pada tahun sebelumnya.
Limbah yang mencemari lingkungan tersebut berwarna hitam menyerupai aspal. Beberapa bulan lalu, limbah serupa juga mencemari pesisir Lampung dari Kabupaten Lampung Timur hingga Kabupaten Tanggamus.
Namun, pencemaran sebelumnya tak ada kabar pelakunya. Pencemaran kali ini diakui PHE OSES. Mereka melalukan pembersihan dengan mengerahkan 15 armada kapal dan helikopter untuk memantau wilayah yang tercemar limbah.
Senior Manajer Relations Regional Jawa PHE OSES Agus Suprijanto, Sabtu (16/7/2022), mengatakan bahwa pihaknya menerjunkan 15 armada kapal dan helikopter untuk memantau penyebaran ceceran limbah melalui udara.
PHE OSES menggunakan oil boom sepanjang 1.500 meter dan oil skimmer untuk melokalisir limbah yang disebabkan kebocoran pipa minyak dan gas (migas) PHE OSES. Tim juga mengisolasi jalur pipa bawah laut. (Her)
Editor: Zulfa Simatur
RuPol