RUANGPOLITIK.COM – Peluang Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk kembali lolos ke parlemen pada Pemilu 2024 mendatang, diperkirakan sangat berat.
Menurut hasil survey Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada awal Juni 2022 lalu, partai berlambang kabah itu hanya mendapatkan elektabilitas 1,4 persen. Hasil tersebut terendah dari seluruh partai yang saat ini ada di parlemen.
Menurut Direktur Eksekutif SMRC Sirojuddin Abbas, ada beberapa faktor yang membuat menurunnya dukungan pemilih kepada PPP, antara lain karena tidak adanya strategi atau program yang jelas dari PPP untuk meraih pemilih generasi muda.
Pada pemilu mendatang suara dari generasi muda atau kaum milenial merupakan ceruk yang besar, yang menjadi incaran semua partai politik.
“Sedikitnya ada tiga faktor menurunnya minat pemilih kepada PPP. Pertama, PPP belum berupaya untuk serius untuk membuat perjuangan partai relevan untuk saat ini. Khususnya untuk (menarik) generasi pemilih baru,” ujar Sirojuddin Abbas melalui keterangan tertulis kepada RuPol, Jumat (15/7/2022),
Akibat tidak memiliki strategi tersebut, PPP hanya bisa berharap dari basis pemilih lama yang semakin mengecil jumlah.
Faktor kedua, lanjut Abbas karena belum adanya konstekstualisasi misi perjuangan kepartaian berbasis agama. Rakyat pemilih tidak lagi melihat adanya urgensi atau signifikansi perjuangan keagamaan yang dibawa PPP.
Berita terkait:
Hasil Survei Rendah, Pengamat: PPP Butuh Keajaiban Lolos ke Parlemen
Survei PPI: Elektabilitas Turun, PPP Harus Kerja Keras untuk Lolos Pemilu 2024
Gejolak Internal PPP, Donnie Tokan: Harus Ada Perubahan
Ketum PPP: Tak Khawatir Bersaing dengan Partai Baru
“Apalagi, sebagian besar pimpinannya tidak lagi merepresentasikan otoritas keagamaan. Ketiga, karena jaringan-jaringan lama pendukung fusi seolah sudah mati suri. Mereka tak lagi memiliki kepercayaan pada alat perjuangannya (PPP),” papar Abbas.
Oleh karena faktor-faktor yang mendasar tersebut, Sirojuddin Abbas meyakini PPP akan mengalami penurunan suara yang sangat signifikan pada Pemilu 2024 nanti.
“Peluang (lolos PT), sangat berat ya, kecuali ada keajaiban,” pungkasnya. (ASY)
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)