RUANGPOLITIK.COM-Pemeriksaan kedua terhadap Pendiri Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin dilakukan di Gedung Bareskrim Mabes Polri, guna memberikan keterangan dalam penyidikan dugaan penyalahgunaan dana sosial di lembaga tersebut, pada Senin, (11/7/2022).
“Ahyudin sudah hadir, yang lainnya belum,” ujar Kombes Pol. Andri Sudarmaji, Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) IV Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri.
Andri mengungkapkan bahwa hari ini ada empat orang yang dimintai keterangan. Selain Ahyudin, penyidik juga melanjutkan pemeriksaan terhadap Presiden ACT Ibnu Khajar, manajer operasional, serta bagian keuangan ACT.
“Pemeriksaan sama kayak kemarin mulai jam 10 an, hari ini yang dimintai keterangan termasuk manajer operasional dan bagian keuangan ACT,” kata Andri.
Berita Terkait:
Polisi: ACT Diduga Salah Gunakan Bantuan Korban Kecelakaan Pesawat Lion Air
Semua ACT Tutup di Lampung, Plang Dicabut dan Kantor Dikunci
PPATK Endus Aliran Dana ACT ke Parpol
Heboh Dugaan Penyelewengan Dana ACT, Eko Widodo Ungkit Korupsi Elit PDIP
Pemeriksaan tersebut dijadwalkan mulai hari ini pukul 10.00 WIB. Ahyudin tiba di Gedung Bareskrim Polri didampingi pengacaranya Teuku Pupun Zulkifli.
Keduanya masuk lewat pintu yang terpisah, sehingga hanya pengacara yang dapat ditemui oleh wartawan.
Teuku Pupun Zulkifli mengatakan bahwa kliennya masih menjalani tahap pemeriksaan untuk menerangkan seputar akta dan legalitas ACT.
Menurutnya, masih ada beberapa tahapan yang akan dilalui pihaknya dan akan segera mungkin diselesaikan.
Sehubungan dugaan penyelewengan dana sosial ahli waris korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-610, Pupun menyebut hal itu masih dugaan.
“Ya itu kan masih dugaan belum ada pembuktiannya, tentu akan di pemeriksaan ini akan kami jelaskan sejauh mana kapasitasnya, ini kan masih dugaan semua.
Pupun menegaskan dugaan penyelewengan itu tidak benar. Diamenilai, dugaan tersebut diarahkan kepada kliennya.
Mengenai aliran dana ke Al Qaeda, Pupun juga menyatakan hal itu sebagai fitnah.
“Tidak ada itu, itu semua fitnah itu. Itu semua tidak ada itu yang pada Al Qaeda, karena yayasan ini tidak ada afiliasi dengan teroris semua dalam bentuk kemanusiaan itu semua fitnah,” ungkapnya.
Editor: Zulfa Simatur
(RuPol)