RUANGPOLITIK.COM-Plt. Kepala Biro HDI Kementerian Agama (Kemenag) Wawan Djunaedi memastikan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1443 Hijriah atau 2022 ini tergolong sebagai haji akbar karena prosesi wukuf di Arafah terjadi pada Jumat (8/7/2022) pekan ini.
“Dengan demikian, ibadah haji tahun ini merupakan haji akbar. Sebuah momen ibadah haji yang sangat diidam-idamkan oleh umat Islam dari seluruh penjuru dunia,” ujar Wawan dalam konferensi persnya di kanal YouTube Kemenag RI, Senin (4/7/2022).
Diketahui, haji akbar terjadi apabila hari wukuf jatuh pada hari Jumat. Wawan memastikan bahwa prosesi wukuf bagi jemaah haji di Arafah akan dilaksanakan pada 9 Zulhijah atau bertepatan pada Jumat 8 Juli 2022 mendatang waktu Saudi.
“Hari ini merupakan H-4 jelang puncak pelaksanaan haji. Insyallah wukuf di Arafah jatuh pada tanggal 9 Zulhijah 1443 H yang bertepatan hari Jumat 8 Juli 2022,” tambahnya.
Berita Terkait:
Kemenag Tidak Kelola Visa Haji Mujamalah, Dirjen: PIHK Wajib Lapor Ke Menteri Agama
Arab Saudi Tambah Kuota Haji, Dirjen PHU: Tidak Cukup Waktu Proses Kuota Tambahan
Ini Imbauan bagi Jemaah Haji di Madinah dan Makkah
Media Asing Soroti Jemaah Haji Asal Indonesia Setelah Pandemi Covid-19
Di sisi lain, Wawan meminta agar seluruh jemaah dapat menjaga kesehatan semaksimal mungkin jelang puncak wukuf di Arafah Jumat ini. Terlebih lagi, cuaca panas di Saudi tergolong tinggi. Data per hari ini, Senin (4/7) rata-rata suhu tertinggi di Saudi 37 derajat celcius.
Ia lantas mengimbau kepada seluruh jemaah haji Indonesia membatasi aktivitas di luar ruangan.
“Jangan nunggu haus untuk minum dan tak paksakan salat di Masjidil Haram dan pakai masker ketika di dalam ruangan maupun di dalam Masjidil haram,” kata dia.
Konsultan Pembimbing Ibadah Daerah Kerja (Daker) Mekkah Aswadi mengatakan keistimewaan haji akbar karena bertepatan dengan hari Jumat yang merupakan Sayyidul Ayyam atau ‘rajanya hari’.
Jumat juga dinilai sebagai hari istimewa. Allah SWT memuliakan umat Muhammad SAW dengan hari Jumat, yang tidak diberikan kepada umat nabi terdahulu.
“Yang menjadi istimewa adalah karena hari Jumat itu, tumpukannya sayyidul ayyam maka ini adakah puncak kemuliaan. Karena pemimpin satu minggu itu kan Jumat. Jadi kalo haji pas Jumat itu berarti adalah dilipat gandakan sesuai dengan amaliah kemuliaan di hari Jumat itu,” terang Aswadi kepada awak media. (BJP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)