RUANGPOLITIK.COM-Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menepis pernyataan Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Andi Arief yang menganggap kerja sama yang dibangun Gerindra dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ibarat pasangan dipaksa menikah.
Menurut Habiburokhman, koalisi yang Gerindra dengan PKB dibangun dengan penuh cinta.
“Kalau untuk hal bersifat kebaikan dan kemaslahatan bangsa, tidak ada paksa-paksaan, yang ada adalah dengan penuh cinta dan suka hati antara kedua pihak,” kata Habiburokhman kepada awak media, Senin (20/6/2022).
Dia menyampaikan, partainya dengan PKB bergandengan tangan dengan erat dan menjalin kerja sama yang baik agar bisa ikut berkontribusi menyelesaikan berbagai macam persoalan kebangsaan.
Habiburokhman pun menegaskan koalisi yang dibangun Gerindra dengan PKB masih membuka pintu bagi partai politik lain untuk bergabung, termasuk Partai Demokrat.
Berita Terkait:
Pesan Megawati & Prabowo, Gibran: Maju Pilgub Jateng atau DKI?
Nasdem Akan Surati Tiga Bakal Capres Hasil Rakernas
Irma Suryani: Untuk Menang, Anies Harus Ambil Politik Identitas
PKB Klaim Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dengan Gerindra Akan Usung Prabowo-Muhaimin
“Kami tetap buka hati, pintu koalisi kemungkinan untuk bertemu dengan teman lainnya, termasuk dengan sahabat kami dari Demokrat. Jadi, masih sangat terbuka,” tuturnya.
Gerindra dan PKB secara resmi mengumumkan koalisi usai ketua umum kedua partai, Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar, bertemu pada Sabtu (18/6/2022) malam.
Dalam pertemuan tersebut, kedua partai sepakat untuk bekerja sama menghadapi Pilpres, Pileg dan Pilkada 2024.
Menanggapi hal itu, Ketua Bappilu Demokrat Andi Arief menyebut koalisi kedua partai ibarat pasangan dipaksa menikah. Andi tidak menjelaskan lebih rinci siapa pihak yang memaksa keduanya menikah atau berkoalisi.
Pernyataan itu disampaikan Andi menyusul kabar rencana koalisi Demokrat dengan PKB dan PKS yang santer beredar sebelumnya.
“Kami menghargai itu, ibarat anak gadis, mungkin dipaksa menikah oleh orang tuanya,” kata Andi, Minggu (19/6/2022). (BJO)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)