
Prabowo Subianto – Muhaimin Iskandar (Gerindra dan PKB)
PKB dengan Ketua Umum (Ketum)nya Muhaimin Iskandar terlihat yang paling sibuk dalam kontestasi pilpres kali ini.
Pemberitaan media tidak pernah lepas dari manuver dan kontroversi yang keluar dari Ketum PKB selama 17 tahun ini.
Beberapa waktu terakhir, Muhaimin Iskandar bersama PKB mulai mengeluarkan berbagai simulasi koalisi partai dan calon pasangannya.
Ada Koalisi Semut Merah bersama PKS, namun sepertinya koalisi ini hanya untuk memancing dan mencari perhatian publik saja.
Karena kemungkinan untuk terwujudnya sulit, bukan saja karena grass root partai ini berada pada sisi islam yang berjauhan, tapi juga karena PKS sendiri akan sangat sulit untuk melepaskan diri dari sosok Anies Baswedan.
Yang menarik malah munculnya wacana Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar, yang lebih terlihat memungkinkan dan sangat bisa terwujud.
Dari syarat pencalonan gabungan dua partai ini sudah melewati, karena Gerindra memiliki 13,57 persen dan PKB 10,09 persen, yang totalnya 23,66 persen.
Keduanya juga melengkapi berbagai unsur pasangan, seperti nasionalis dari Prabowo dan Islamis dari Muhaimin. Militer dari Prabowo dan sipil dari Muhaimin.
Keduanya juga memiliki pengalaman yang sama-sama panjang dalam dunia perpolitikan nasional, sama-sama ketum partai juga, sehingga memudahkan untuk komunikasi.
Jika keduanya mengejar efek ekor jas pilpres untuk capaian partai masing-masing, maka sangat cocok mereka berpasangan.
Pasangan ini juga berpotensi memenangkan Pilpres 2024, karena Prabowo sendiri saat ini selalu berada pada 3 besar survey-survey capres.
Muhaimin walau elektabilitasnya terlihat tidak begitu tinggi pada survey, namun memiliki senjata lain, yakni Nahdlatul Ulama.
Secara sejarah dan kultural, jelas Muhaimin lebih dekat dengan NU dibanding Erick Thohir, tinggal bagaimana Muhaimin bisa menampilkan diri sebagai satu-satunya perwakilan dari NU.