
Airlangga Hartarto – Erick Thohir (Golkar, PAN dan PPP)
Kemungkinan duet ini terwujud juga sangat besar, karena sudah mulai dari terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) antara Golkar, PAN dan PPP.
Jika kita lihat perkembangan akhir-akhir ini, keseriusan koalisi ini semakin terang.
Mereka sudah berkali-kali mengadakan acara bersama, bahkan sudah merambah sampai ke daerah-daerah.
Koalisi ini juga sudah melampaui PT 20 persen, yakni Golkar 14,78 persen, PAN 7,65 persen dan PPP 3,30 persen.
Total persentase ketiganya adalah 25,73 persen.
Persentase Golkar yang jauh di atas PAN dan PPP, tentu privilege posisi capres berada pada Golkar.
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menjadi capres terdepan pada koalisi ini, karena sesuai Keputusan Munas dan Rakernas Partai Golkar yang mengusung dirinya.
Walau pada banyak survey elektabilitasnya belum berada pada papan atas, namun hal itu tidak membuat pencapresan Airlangga mendapat keraguan di internal Golkar, bahkan Golkar semakin solid untuk mengusungnya.
Airlangga berpotensi berpasangan dengan Menteri BUMN Erick Thohir, yang semakin kesini terlihat semakin akrab dengan PAN.
Banyak info berseliweran bahwa sudah ada kesepakatan antara Erick dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan serta elit-elit PAN lainnya.
Walau info itu tidak bisa terkonfirmasi secara terang dari Erick Thohir maupun PAN, namun tanda-tanda keakraban antara keduanya tidak bisa disembunyikan.
Erick sering terlihat hadir pada kegiatan-kegiatan resmi maupun tidak resmi PAN.
Kedekatan Erick dengan banyak kalangan di Nahdlatul Ulama (NU), bisa menjadi alasan menarik bagi PPP.
Dengan ikut mengusung Airlangga-Erick Thohir, tentu saja PPP bisa berharap dampak elektoral dari kalangan NU.
Jika melihat peta kekuatan dari pasangan ini, itu akan terletak pada kesolidan akar rumput Partai Golkar yang sejak dahulu sudah menguasai seluk beluk pemilihan.
Kemudian ada juga gabungan dua kekuatan organisasi islam terbesar di Indonesia, yakni Nahdlatul Ulama (NU) yang berada pada sosok Erick Thohir dan juga Muhammadiyah yang tentunya ada pada PAN.
Pasangan juga berpeluang mendapatkan suara dari kaum milenial, yang memiliki ceruk pemilih paling besar.
Sama-sama memiliki kelebihan pada bidang ekonomi, kaum milenial bisa saja menjatuhkan pilihan ke mereka, karena tantangan bangsa ke depan yang lebih kepada bidang ekonomi.
Sosok Erick Thohir yang luwes juga mendapatkan perhatian dari kalangan milenial.