RUANGPOLITIK.COM-Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo, hingga saat ini masih perkasa, berkutat di 3 besar survei capres 2024.
Di balik keperkasaan di survei, Prabowo, Anies, dan Ganjar justru terancam tak dapat tiket capres. Begitu kekhawatiran Founder Cyrus Network Hasan Nasbi.
Hasan Nasbi mengungkapkan soal kekhawatirannya sambil memaparkan analisis terhadap situasi dan kondisi politik yang menyelimuti Prabowo, Anies, dan Ganjar. Hasan mengaku khawatir di-ending-nya nanti ketiga bakal capres itu malah kecewa.
“Tapi saya khawatir mereka bertiga, termasuk bahkan Pak Prabowo yang punya partai itu, tidak bisa maju dalam pilpres karena nggak punya tiket,” tukas Hasan Nasbi dalam video di akun YouTube pribadinya, yang dilihat pada Jumat (17/6/2022).
Atas dasar apa Hasan khawatir Prabowo, Anies, dan Ganjar, terancam tak dapat tiket capres? Dasarnya, ketiga kandidat itu tak terlihat bermanuver politik yang signifikan untuk mendapatkan partai pengusung.
“Kenapa? Karena kita tidak melihat pergerakan politik yang signifikan yang dilakukan oleh ketiganya untuk mendapatkan partai pengusung,” ucap Hasan.
Berita Terkait:
Menhan Prabowo Temui Jokowi di Istana
Survey 3 Capres, Berikut Elektabilitas Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan
Survey SMRC: Start Ganjar Menuju 2024 Lebih Kuat Dibanding Jokowi Jelang 2024
Survey SMRC: Kekuatan PDIP Banyak Dibantu Kinerja Pemerintah
Terkhusus Anies, selain tak melihat manuver politik Gubernur DKI Jakarta itu, Hasan juga tak menyaksikan partai-partai yang kerap mendukung dan membelanya bersikap konkret untuk mengusung.
“Kita tidak melihat ada pergerakan yang penting, yang signifikan, dilakukan Mas Anies untuk mendapatkan koalisi pengusung partai yang memenuhi presidential threshold,” terang Hasan.
“Walaupun namanya sering disebut oleh NasDem, sering disebut oleh PKS, tapi kan kita tidak melihat hal yang konkret dari sana,” imbuhnya.
Tak berbeda dengan Ganjar. Hasan Nasbi melihat Gubernur Jawa Tengah itu masih mengandalkan hasil survei-survei untuk menekan PDIP. Malahan, menurut dia, yang makin masif justru penolakan terhadap Ganjar dari kader-kader partai berlambang banteng moncong putih.
“Kita tidak lihat Mas Ganjar berusaha mengambil hati partainya, selain tekanan-tekanan publik opini melalui survei-survei. Kita tidak melihat hal yang lain yang dilakukan oleh Mas Ganjar. Malah kita melihat penolakan-penolakan yang makin intensif oleh kader-kader atau pengurus PDIP terhadap Ganjar Pranowo,” jelas Hasan.
Situasi dan kondisi politik yang kini merangkul Prabowo berbeda dengan Anies dan Ganjar. Apa yang membedakan?
Hasan Nasbi menyebut yang membedakan adalah Prabowo sudah punya setengah sobekan tiket capres. Namun tetap, Ketua Umum Gerindra itu juga terancam tak dapat setengah sobekan tiket capres lagi.
“Bahkan Pak Prabowo, meskipun dia sudah punya setengah sobekan tiket, Gerindra kan miliknya Pak Prabowo, jadi dia sudah punya setengah sobekan tiket. Tapi tiket itu harus dicari setengah sobekan lagi biar disatukan, biar dijadikan tiket penuh buat maju pilpres,” ujar Hasan.
Meski Prabowo sudah mengantongi setengah sobekan tiket capres, Hasan melihat sikap Prabowo sama seperti Anies dan Ganjar. Hasan mengaku belum menyaksikan Prabowo bermanuver politik yang berbuah hasil guna mengamankan setengah sobekan tiket capres lagi.
Bahkan, Hasan lebih khawatir dengan sikap Prabowo. Pasalnya, Hasan menilai Prabowo seolah ‘berpangku tangan’ menunggu partai-partai menawarkan koalisi.
“Kalau misalnya Pak Prabowo merasa santai, nyaman, aman, bahwa akan ada orang dengan sendirinya datang kepada Pak Prabowo menawarkan koalisi untuk maju pilpres, saya rasa ini lampu merah untuk Pak Prabowo. Ini bisa-bisa nanti Pak Prabowo nggak punya teman nanti,” tutur Hasan.
Lebih jauh Hasan menyarankan Prabowo, Anies, dan Ganjar, untuk berpikir keras. Menurutnya, ketiga bakal capres itu harus mulai berani bernegosiasi dengan parpol guna memastikan tiket capres masuk kantong.
“Tetapi sekarang tetap fokusnya adalah bukan lagi senyum-senyum melihat hasil survei yang memuaskan Anda itu. Tapi Anda harus berpikir keras kemudian melakukan keberanian untuk duduk bersama partai, bernegosiasi bersama partai dan memastikan tiket itu berada di tangan Anda,” terangnya. (BJP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)