RUANGPOLITIK.COM-Situs Air Quality Index (AQI) merilis hasil laporannya terkait kualitas udara kota-kota metropolitan di dunia.
Hasilnya kualitas udara DKI Jakarta menjadi yang terburuk di dunia pada Rabu (15/6/2022). Posisi kedua diduduki Santiango, Chile, disusul Dubai, kemudian Uni Emirat Arab.
Karena itu, AQI hari ini Kamis (16/6/2022) merekomendasikan masyarakat untuk mengenakan masker di luar ruangan, menutup jendela untuk menghindari udara yang buruk, menggunakan atau menyalakan air purifier, yakni alat penyaring udara ruangan, dan sebaiknya tidak berolahraga di luar ruangan.
“Jika Anda punya bayi, jangan bawa ke luar ruangan tanpa persiapan proteksi memadai,” sebut AQI dalam laporannya.
Menurut AQI, indeks kualitas udara Jakarta saat ini berada di level: 159 AQI US atau kategori: Tidak Sehat.
Berita Terkait:
Epidemiolog Unair: Virus Hendra Lebih Mematikan dari Covid-19
Lima Jenis Virus Hepatitis, Simak Penyebab, Gejala, Penularan dan Cara Pencegahannya
Ada 228 Kasus Dugaan Hepatitis Misterius, Prof Zubairi Ungkap Virus Penyebabnya
Virus Corona Omicron Mengancam, Lebih Menular Dari Varian Delta dan Beta
Konsentrasi polutan utama yaitu PM2.5 di Jakarta yaitu 70,5 µg/m³ atau 14,1x ambang batas aman yang ditetapkan WHO.
Angka 159 AQI US tersebut di atas merupakan rata-rata dari pemantauan di 10 stasiun di Jakarta menurut IQAIR.
Dengan kualitas udara Jakarta hari ini, masyarakat diingatkan akan peningkatan kemungkinan dampak buruk dan gangguan ke jantung dan paru-paru bagi masyarakat umum, terutama bagi kelompok sensitif. (BJP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)