RUANGPOLITIK.COM-Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengunggah video momen pemakaman Emmeril Kahn Mumtadz (Eril).
Melalui akun media sosial di Twitter dan Instagram, Ridwan Kamil mendoakan putra sulungnya tersebut.
Dear Eril, selamat beristirahat dengan dengan tenang sekarang. Doa-doa kami akan selalu menerangi alam kuburmu. Mulai esok Ijinkan papap, mamah, zara dan arka melanjutkan kehidupan fana ini dengan semangatmu di setiap langkah kami. Hatur nuhun atas segala memori dan pelajaran itu, tulis Ridwan Kamil seperti dikutip RuPol dari akun Twitter @ridwankamil pada Senin (11/6/2022).
Sebelumnya, ibunda Eril, Atalia Praratya juga mendoakan sang buah hati.
“Melepasmu dengan keikhlasan adalah bentuk cinta tertinggi kami padamu, a Eril.. Semoga Aa tenang di surga dalam balutan kasih sayang Allah swt. Surga yang digambarkan begitu indah yang mengalir dibawahnya sungai sungai… Ijinkan kami memelukmu lagi nanti bila waktunya tiba…,” tulis Atalia dikutip dari akun @ata_lia.
Berita Terkait:
Pemakaman Eril Anak Ridwan Kamil di Cimaung, Warga Padati Jalan
Jenazah Eril Tiba Sore Ini, Ridwan Kamil Izinkan Masyarakat Melayat
Untaian Kata Ridwan Kamil Untuk Puteranya Yang Bikin Haru
Seperti diberitakan, Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil menyampaikan sepenggal cerita tentang anak sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, seusai prosesi pemakaman di Kampung Geger Beas, Desa Cimaung, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, Senin (13/6/2022).
“Izinkan saya menyampaikan sepenggal rasa cinta, siapa itu Eril dan hikmah dari kepergian Eril,” kata Ridwan Kamil.
Dia lantas menceritakan bagaimana 14 hari masa pencarian Eril terasa begitu panjang dan melelahkan bagi keluarganya serta bagaimana keluarganya akhirnya menerima kepergian Eril dengan hati lapang dan memetik pelajaran dan hikmah dari kejadian itu.
Ridwan Kamil juga mengemukakan bahwa amal anak sulungnya dalam masa 23 tahun hidupnya ternyata sudah memadai untuk mendatangkan kecintaan dari banyak orang.
“23 tahun memang belum cukup untuk menghasilkan karya-karya yang besar, namun terbukti ternyata memadai untuk menjadi manusia yang dicintai dengan akbar,” katanya.
“Kami belajar tentang hidup yang tidak semata terdiri atas lamanya hari, tetapi tentang tiap hela nafas yang dipakai untuk berbuat baik. Walaupun hal kecil dalam sehari-hari,” tambahnya.
Selain itu, Ridwan Kamil menyampaikan bahwa keluarga mengikhlaskan kepergian Eril karena menyadari bahwa Allah SWT telah mencukupkan amalnya dan menutup kemungkinan bertambah kekhilafannya.
“Mungkin akan berat, tapi kami sudah menyiapkan hati, kalau kami tidak akan pernah melihat jasadnya untuk terakhir kali,” urainya.
“Kami sangat bersyukur dianugerahi seorang putra yang dalam hidupnya, bahkan dalam pulangnya, masih mendatangkan cinta kepada kami sang orang tua,” imbuh Ridwan Kamil.
Dia menyampaikan terima kasih kepada warga dari berbagai daerah yang mendoakan Eril, anak sulungnya yang lahir di New York dan meninggal dunia di Swiss.
“Terima kasih atas segala doa yang dipanjatkan. Semoga Allah membalas berlipat-lipat,” katanya.
Dia juga berterima kasih kepada semua pihak yang membantu upaya pencarian Eril serta proses pemulangan jenazahnya dari Swiss ke Indonesia. (BJO)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)