RUANGPOLITIK.COM-Pendiri Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Hendri Satrio menanggapi harapan Masinton Pasaribu tentang reshuffle kabinet.
Masinton sebelumnya mendorong Jokowi mereshuffle menteri yang tidak fokus bekerja karena lebih sibuk pencapresan.
Menurut Hensat-sapaannya, Jokowi sebenarnya sangat dekat dengan menteri yang mau menjadi Capres 2024, sehingga kepala negara tidak akan mereshuffle mereka.
“Sejauh ini, yang berani nyapres ialah menteri yang dekat dengan Jokowi. Jadi kecil kemungkinan menteri yang mau menjadi capres kena reshuffle,” kata Hensat melalui layanan pesan kepada awak media, Minggu (12/6/2022).
Senada dengan itu, Direktur Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai Jokowi tidak akan mereshuffle menteri di kabinet Indonesia Maju yang kebelet menjadi Capres 2024.
Berita Terkait:
Rumor Jokowi Reshuffle Kabinet Besok
9 Posisi Wamen Kosong. Cak Imin: Belum Ada Tanda-tanda Reshuffle
Beredar Isu Dapat Jatah Menteri, PAN: Kami Senang Hati!
Isu Reshuffle Berhembus. Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto Masuk, Siapa Keluar?
“Menteri yang kebelet menjadi capres akan dibiarkan. Tak akan direshuffle,” ujar dosen Universitas Al-Azhar.
Ujang melihat setidaknya ada empat menteri di Kabinet Indonesia Maju yang kepengin menjadi Capres 2024. Tiga di antaranya berasal dari unsur partai politik, yaitu Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, dan Sandiaga Uno.
Satu lagi berstatus profesional, tetapi menjadi Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Maruf Amin pada Pilpres 2019, Erick Thohir.
Menurut Ujang, keempat tokoh itu punya posisi politik yang kuat, sehingga Jokowi tidak mungkin mereshuffle mereka.
Menurutnya para menteri yang kepengin menjadi Capres 2024 itu sudah mendapat restu Jokowi untuk tebar pesona. Hal itu membuat kepala negara tidak akan memecat Erick dkk.
“Mereka yang kebelet menjadi capres, tebar pesona kesana-kemari sudah atas izin Jokowi. Tak mungkin mereka jalan kampanye ke bawah, jika tak direstui Jokowi,” ungkap Ujang. (BJP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)