RUANGPOLITIK.COM-DPR RI berencana untuk membentuk panitia khusus (pansus) investasi terkait investasi Telkomsel ke perusahaan merger Gojek dan Tokopedia (GOTO).
Menanggapi hal itu, Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu menyebut, pansus GoTo DPR RI bagai pisau bermata dua.
“Pansus Angket GOTO @DPR_RI bagai pisau bermata dua,” katanya dalam keterangan tertulisnya di akun sosial medianya, Senin, (13/6/2022).
Di sisi kebenaran kata dia bisa ada persekongkolan BUMN yang berkedok investasi. “1) sisi KEBENARAN, yaitu persekongkolan “perampokan” BUMN yg dibungkus investasi,” imbuhnya.
Menurutnya, jika bom besar oligarki untuk DPR dan Ketua Partai, berpotensi menjadi sisi pembenaran. “Jika terjadi “bom” besar dari oligarki utk DPR dan Ketua Partai, maka bisa berubah menjadi 2) sisi PEMBENARAN, membenarkan transaksi GOTO,” pungkasnya.
Berita Terkait:
Saham GoTo Bangkit, GET One: Puji Erick Thohir Donk!
Saham GOTO Cenderung Menguat, Investasi Telkomsel Potensi Cuan Rp 805 Miliar
Terkait Saham Telkomsel di GoTo, GET One: Itu Bisnis, Jangan Giring ke Politik
PDIP Bisa Saja Ngotot Pasangankan Ganjar dan Puan di Pilpres 2024, Ini saran Pengamat…
Sebelumnya, mantan Direktur YLBHI Agustinus Edy Kristianto (AEK) melalui akun facebooknya merekomendasikan hasil analisisnya bersama Pengamat Ekonomi Yanuar Rizky yang mengungkapkan adanya dugaan skandal investasi Telkom-GOTO senilai Rpb,3 triliun.
“Ada temuan baru yang mencengangkan: patut diduga RPb00 miliar menguap! Intinya Laporan Keuangan Telkom menunjukkan uang keluar (cash out) RP2,llb triliun tapi Laporon Keuangan GOTO catat Rpl,499 triliun,” jelas Edy sapaannya.
“Darimana temuan itu berasal? Kemana dugaan larinya duit RPb00 miliar itu? Mengapa kami mencurigai adanya kick-back kepada pihak-pihak tertentu?,” lanjutnya.
Tujuan pengungkapan temuan itu kata dia dalam jangka pendek adalah supaya Ponja Telkom-GOTO di DPR menelusurinya lebih jauh kepada pihak-pihak terkait.
Apalagi sudah tersiar berita bahwa Pengurus Telkom, Telkomsel, dan GOTO akan dipanggil. Tidak menutup kemungkinan pula untuk memonggil pihak Penilai Independen atau Akuntan, dalam hal ini PT Emst & Young Indonesia, yang melakukan penilaian atas saham GOTO, jauh sebelum IPO dilakukan (back-door).
Misalnya bagaimana angka US$5.069 (sekira Rp70-on juta) per lembar saham GOTO bisa muncul ketika perjanjian investasi dibuat. (BJO)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)