RUANGPOLITIK.COM-Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga menilai pasangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo atau sebaliknya terkesan memang prospektif.
Menurutnya, baik Anies maupun Ganjar sama-sama memiliki elektabilitas yang tinggi. Secara matematis, mereka bila dipasangkan akan memperoleh elektabilitas tinggi.
“Namun pendekatan matematis itu tampaknya tidak berlaku dalam politik, khususnya terkait elektabilitas. Sebab, dua sosok yang elektabilitas tinggi bila dipasangkan bisa jadi justru akan menurun,” kata Jamiluddin, kepada RuPol, Senin (30/5/2022).
Lebih lanjut, Jamiluddin menjelaskan, antara Anies dan Ganjar memiliki pendukung yang bisa saling meniadakan. Pendukung Anies bisa saja menarik dukungannya bila berpasangan dengan Ganjar, dan begitu juga sebaliknya.
“Penyebabnya, pendukung Anies dan Ganjar seperti minyak dan air. Kedua pendukung kerap saling meniadakan,” ucapnya.
Berita Terkait:
Pengamat: Duet Anies-Ganjar Terwujud, Jika Sutradaranya Jokowi-Kalla
Pasangan Ganjar-Anies, Pengamat Sebut Kemungkinan Terusung di 2024 Kecil
Prabowo dan Anies Diprediksi Pecah Kongsi, Pengamat Politik: KIB Bakal Pinang Ganjar
‘The Next Jokowi’, Hendri Satrio: Beban Berat Itu Bukan di Anies Baswedan tetapi Ganjar Pranowo
Oleh karena itu, bila dua sosok itu disatukan, elektabilitasnya bukan bertambah bisa jadi, kata Jamiluddin, elektabilitasnya mereka bila dipasangkan akan menjadi berkurang
“Jadi, Anies dan Ganjar tampaknya kurang pas bila dipasangkan. Mereka lebih baik saling bertarung dengan memilih cawapres yang saling mengisi sehingga elektabilitas bertambah,” imbuh Mantan dekan Fikom IISIP Jakarta. (AFI)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)