• Login
No Result
View All Result
Ruang Politik
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
No Result
View All Result
Ruang Politik
No Result
View All Result
Iklan Iklan Iklan
Home RuangPolling

SMRC: Kebebasan Sipil Indonesia Memburuk

by Ruang Politik
21 Mei 2022
in RuangPolling
426 23
Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saiful Mujani/Ist

Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saiful Mujani/Ist

480
SHARES
1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

RUANGPOLITIK.COM-Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saiful Mujani menyebut kebebasan sipil Indonesia memburuk. Demikian temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dalam 5 tahun terakhir.

Temuan survei itu dipresentasikan pendiri SMRC, Prof. Saiful Mujani, pada program ‘Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ episode “Demokrasi Kita Makin Mundur? Opini Publik Nasional” yang tayang di kanal YouTube SMRC TV pada Sabtu, 21 Mei 2022. Episode ini untuk mengenang peringatan 24 tahun Reformasi.

RelatedPosts

Hasil Survei Jeblok, PPP Terancam Tidak Lolos ke Parlemen

Survei ICRC: Perindo Berpeluang Lolos ke Senayan

Survei IPO: Anies-Imin Salip Ganjar-Mahfud, Prabowo Terbebani Gibran

Saiful menunjukkan beberapa indikator kebebasan sipil mengalami pelemahan. Data dari September 2017 sampai Maret 2022 (5 tahun) menunjukkan bahwa sampai pada April 2019, presentase warga yang mengaku puas atau cukup puas terhadap kondisi kebebasan berpendapat relatif tinggi, sekitar 79 persen.

Namun setelah Pemilu 2019, mengalami penurunan yang cukup tajam, dari 79 persen pada April 2019 menjadi 56 persen pada Juni 2020, dan 63 persen pada Maret 2022. Sebaliknya, yang menyatakan kurang atau tidak puas mengalami kenaikan, dari 18 persen pada April 2019 menjadi 33 persen pada Maret 2022.

Menurut Saiful, data temuan SMRC ini konsisten dengan data dari Freedom House tentang menurunnya kualitas demokrasi Indonesia.

Berita Terkait:
Survey SMRC: Religiusitas Warga Punya Pengaruh Dalam Pilihan Politik

Survey SMRC: Orientasi Pemilih Indonesia Cenderung Ke Nasionalis

SMRC Ungkap Ganjar dan Anies Menguat, Prabowo Melemah, Duet Anies-AHY Potensial

SMRC Ungkap Sebanyak 78,9 Persen Publik Tolak Tunda Pemilu

“Jadi penilaian masyarakat biasa dari Aceh sampai Papua dengan penilaian panel ahli dari Freedom House kurang lebih sama,” ungkapnya.

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta itu menjelaskan bahwa dalam demokrasi, lepas dari level pengetahuan warga, pandangan mereka tentang kinerja pemerintah, politik, termasuk dengan demokrasi, biasa dipakai untuk melakukan evaluasi terhadap demokrasi di suatu negara.

Dalam studi-studi opini publik di dunia, kinerja demokrasi diukur salah satunya dengan pertanyaan seberapa puas atau tidak puas anda dengan pelaksanaan demokrasi kita sejauh ini?

Pada indikator kebebasan berkumpul atau berserikat, datanya kurang lebih sama, menurun sejak setelah Pemilu 2019, dari 86 persen pada survei April 2019 menjadi 59 persen pada September 2020 dan 68 persen pada Maret 2022.

Sementara yang menyatakan sebaliknya, kurang atau tidak puas, mengalami lonjakan dari 9 persen pada April 2019 menjadi 37 persen setahun setelahnya dan sekarang (Maret 2022) 27 persen.

“Penurunan ini belum menunjukkan gejala normal atau membaik kembali,” kata Saiful.

Data yang dimiliki oleh SMRC tentang kebebasan bicara masalah politik sudah ada sejak tahun 2004. Sebelum 2019, di atas 60 persen warga merasa jarang atau tidak pernah merasa takut bicara masalah politik.

Namun setelah itu mengalami penurunan. Sebaliknya, yang merasa sekarang warga sering atau selalu takut bicara masalah politik mengalami kenaikan dari 16 persen pada 2014 menjadi 43 persen pada 2019. Ini konsisten dengan data sebelumnya.

Saiful menyebut beberapa contoh yang terkait dengan penurunan indikator demokrasi ini antara lain peristiwa pembunuhan anggota laskar FPI, sebuah partai yang hendak diambil alih oleh aparat negara, pembubaran FPI dan HTI.

“Saya tidak setuju dengan cita-cita HTI, juga perjuangan FPI, tapi membubarkan dan melarang mereka, secara norma demokrasi itu tidak benar,” kata Saiful.

Tentang persepsi apakah sekarang masyarakat takut terhadap penangkapan semena-mena oleh aparat hukum, yang mengatakan selalu atau sering mengalami kenaikan, dari 24 persen pada Juli 2014 menjadi 38 persen pada Mei 2019 dan 43 persen pada survei Maret 2022.

Sementara tren masyarakat takut ikut berorganisasi juga memburuk walaupun tidak setajam indikator-indikator sebelumnya. Indikator ini memburuk dari 81 persen yang menyatakan jarang atau tidak pernah pada 2009 menjadi 64 persen pada Maret 2022.

Menurut Saiful, seharusnya ini tidak boleh terjadi. “Kalau tidak naik, minimal stabil di angka 80-an,” kata dia.

Sementara yang menyatakan masyarakat sering atau selalu takut ikut organisasi mengalami kenaikan dari 14 persen pada 2014 menjadi 25 persen pada 2022. (ASY)

Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)

Tags: Ruang PolitikSaiful mujaniSMRC
Previous Post

5.750 Personel Diturunkan untuk Kawal Demo Buruh Sabtu Ini

Next Post

Kementan Raih Presidential Award 2022, Wamentan: Petani Muda Pemegang Tongkat Estate Ketahanan Pangan

Ruang Politik

Next Post
Kementerian Pertanian berhasil meraih penghargaan luar biasa dari Indonesia Council for Small Business (ICSB) dalam pengembang/an UMKM khususnya disektor pertanian pada Jumat (20/5/2022) /Dok. Kementan

Kementan Raih Presidential Award 2022, Wamentan: Petani Muda Pemegang Tongkat Estate Ketahanan Pangan

Recommended

Ilustrasi Pemilu Serentak 2024/RuPol

Menggaet Ceruk Undecided Voters di Pemilu 2024, Begini Strategi Paslon…

1 tahun ago
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kanan)memberikan keterangan terkait rancangan desain interior Istana Presiden di IKN, Rabu 13 Desember 2023./Biro Set Pres/Biro Pers Sekretariat Presiden

Menteri PUPR: Jokowi Sudah Teken Desain Interior Istana Presiden di IKN

1 tahun ago

Trending

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti/net

LaNyalla Sebut Klaim Luhut Soal Big Data Tidak Dapat Dibenarkan

3 tahun ago
Bakal capres PDIP Ganjar Pranowo (kanan) saat memapah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (tengah) dengan Presiden Joko Widodo (kiri) saat Rakernas IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/9/2023)./Antara

Beri Saran ke Bu Mega Demi Selamatkan PDIP, Rocky Gerung: Tarik Kalung Anggota dari Pak Jokowi

2 tahun ago

Popular

Ilustrasi Kucing/Ist

Polisi Turun Tangan, Belasan Kucing Mati Mendadak di Sunter Jakut

2 tahun ago
Ilustrasi Pegambilan Uang/Ist

Sosok SB dan DY yang Disebut Sri Mulyani Punya Transaksi Jumbo, Mulai Terungkap?, Ini Faktanya…

2 tahun ago
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti/net

LaNyalla Sebut Klaim Luhut Soal Big Data Tidak Dapat Dibenarkan

3 tahun ago
Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

3 tahun ago
Tiga pasang capres-cawapres versi menggemaskan/Instagram Farisalmn

Ujang Komarudin: Nomor Urut Mudahkan Sosialisasi Bukan Naikkan Elektabilitas

2 tahun ago
  • Personalia
  • Kerjasama & Iklan
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In