RUANGPOLITIK.COM-Litbang Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi Diprediksi sebanyak 85,5 juta orang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran 2022 di mana 14,3 juta diantaranya berasal dari Jabodetabek.
Litbang kemenhub jugamencatat adanya potensi peningkatan jumlah pemudik Lebaran 2022 dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Sekretaris Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, Zamrides mengatakan, pemerintah khususnya Kementerian Perhubungan beserta para stakeholder di sektor transportasi hadir untuk melakukan pengaturan semaksimal mungkin untuk mengantisipasi mudik Idul Fitri 2022.
Pengaturan dilakukan supaya antrian, kemacetan ataupun kenaikan tarif angkutan masih dalam batas kewajaran dan tidak menimbulkan dampak yang terlalu merugikan bagi masyarakat.
Berita Terkait:
Tiket KA Lebaran Masih Tersedia Di Stasiun Gambir Dan Senen, Cek Tanggal Berikut
Mendagri Terbitkan Peraturan Pembatasan Halal Bihalal Lebaran
Demi Lebaran, Korban Gempa di Pasaman Barat Bangun Hunian Mandiri
Jelang Lebaran, Harga Tiket Pesawat Bakal Ikut Naik
Selain itu, ia mengatakan, pemerintah juga memastikan mudik tahun ini aman dari potensi penularan Covid-19 dengan menerapkan aturan protokol kesehatan.
“Dari sisi kesehatan masyarakat yang ingin melaksanakan perjalanan dan telah mendapatkan vaksin dosis ketiga atau vaksin booster, maka tidak wajib tes Covid-19,” paparnya.
“Bagi pelaku yg telah mendapatkan vaksin dosis kedua maka wajib menyampaikan hasil negatif antigen atau tes RT-PCR, dan bagi pelaku perjalanan yang baru mendapatkan dosis pertama maka wajib menyampaikan hasil negatif RT-PCR,” sebutnya dalam keterangan pers yang diterima RuPol, kemarin.
Menurutnya, pengawasan dari segi keselamatan lalu lintas, mulai dari Ramp Check untuk angkutan jalan dengan Bus AKAP dan Pariwisata serta Kapal Angkutan Penyeberangan dan Persiapan Pengemudi, akan dilakukan.
Kemudian Manajemen Pelaku Perjalanan Kendaraan Pribadi dengan memperhatikan kesiapan pengemudi, kesiapan kendaraan, pemilihan rute perjalanan dan pengaturan waktu perjalanan.
“Dan juga Manajemen Pelaku Perjalanan Sepeda Motor dengan melakukan imbauan tidak menggunakan sepeda motor untuk perjalanan jarak jauh, membatasi barang bawaan dan menyiapkan rest area khusus sepeda motor,” papar Zamrides.
Sementara itu, Founder & Chairman Junior Doctors Network Indonesia dr. Andi Khomeini Takdir mengingatkan para pemudik urban di Jabodetabek agar memenuhi syarat yang telah ditetapkan Pemerintah, yaitu sudah menerima 2 dosis vaksin dan 1 dosis vaksin booster.
Selain itu, pemudik diimbau memilih alat transportasi umum yang nyaman dan mematuhi penerapan protokol kesehatan, cek kondisi kesehatan sebelum berangkat mudik dan selalu sediakan alat-alat pelindung seperti masker cadangan, sabun cuci tangan dan hand sanitizer saat di perjalanan serta tetap menerapkan protokol kesehatan saat di perjalanan dan di kampung halaman.
Dirinya juga mengimbau calon pemudik yang mengalami gejala batuk, pilek, demam dan diare, atau kondisinya lemah sehingga tidak fit untuk melanjutkan perjalanan jauh tidak melakukan perjalanan mudik.
“Kuncinya 85,5 juta pemudik ini menerapkan protokol kesehatan. Bahwa kasus aktif di Indonesia semakin menurun, kita patut bersyukur, tetapi pandemi belum usai. Vaksin tidak menggaransi seseorang bebas dari Covid-19, tetapi mengupayakan terdapat antibodi. Kita masih tetap harus hati-hati,” ujarnya saat menjadi pembicara Ngopi Jabodetabek “Ngobrol Seputar Transportasi Jabodetabek” dengan tema “Mudik Lebaran dari Kacamata Milenial Urban” yang diselenggarakan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), di Jakarta, 22 April 2022.
Mahasiswa IPB yang juga Mahasiswa Terbaik Nasional 2021 versi Kemendikbudristek, Imam Nuryaman mengatakan, selain dana, hal yang juga dipersiapkan para milenial adalah protokol kesehatan terutama mendapatkan vaksin booster.
“Protokol kesehatan yang disiapkan teman-teman milenial untuk mudik tahun ini salah satunya adalah melakukan vaksin booster. Banyak dari kami juga yang memanfaatkan mudik gratis baik yang difasilitasi kampus maupun Kemenhub. Mudik bagi kami untuk healing dan menguatkan relasi dengan keluarga,” ujar Imam.(BJO)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)