RUANGPOLITIK.COM-Ketua Umum FSP BUMN Bersatu Arief Poyuono mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang ekspor minyak goreng dan bahan bakunya.
Arief menyatakan kebijakan pro rakyat yang diputuskan Presiden Jokowi harus didukung.
Dia meyakini kebijakan itu akan membuat harga minyak goreng di dalam negeri bisa turun mencapai 60 persen, karena stok CPO sebagai bahan bakunya melimpah.
Kebijakan melarang ekspor minyak goreng itu resmi berlaku mulai pada Kamis (28/4) mendatang. Namun, Arief mempertanyakan apakah Presiden Jokowi akan benar-benar berani tetap menjalankan kebijakannya itu sampai masa yang tidak ditentukan.
Berita Terkait:
Tegas! Jokowi Larang Ekspor Minyak Goreng Mulai 28 April 2022
Terjerat Kasus Ekspor Minyak Goreng, Ini Peran Dirjen Kemendag
Dirjen Daglu Jadi Tersangka Kasus Migor, DPR Akan Panggil Menteri Perdagangan
Tiga Bos Perusahaan Migor Jadi Tersangka
Eks wakil ketua umum Partai Gerindra itu khawatir kebijakan larangan ekspor minyak goreng tidak bertahan lama.
Arief mengkhawatirkan hal itu karena larangan ekspor minyak goreng diputuskan Presiden Jokowi saat Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tidak berada di dalam negeri.
“Jangan-jangan, nanti kayak ekspor batu bara (Januari 2022, red) yang sudah dilarang, begitu Pak Luhut turun tangan kran ekspor dibuka lagi. Kita tunggu saja, ya,” ujar Arief.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memutuskan untuk melarang ekspor minyak goreng dan bahan bakunya. Eks Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan telah melakukan rapat untuk pemenuhan kebutuhan bahan pokok rakyat, terutama minyak goreng.
“Dalam rapat tersebut saya putuskan untuk melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng mulai Kamis 28 April 2022,” tegas Presiden Jokowi dalam konferensi pers, yang dipantau di Jakarta, kemarin.
Menurut Presiden, larangan ekspor minyak goreng dan bahan bakunya akan berlaku hingga batas yang belum ditentukan. “Akan ditentukan di kemudian,” ucapnya.(AP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)