RUANGPOLITIK.COM – Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan Indonesia perlu menyiapkan anak-anak muda memiliki literasi digital dan mampu berinovasi
Hal tersebut menjadi kebutuhan bagi dunia kerja di masa depan, sehingga anak-anak bangsa mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
“Pada tahun 2030 mendatang, Indonesia akan membutuhkan 17 juta tenaga kerja untuk
Ekonomi Digital,” tutur Erick dalam sambutannya pada acara Pre-Summit 2 Youth20 (Y20) Indonesia 2022: Transformation Digital, Sabtu (23/4/2022)
Y20 merupakan engagement group Bidang Pemuda dari G20, yang dihadiri oleh 100 pemimpin muda global dari 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia.
Y20 menjadi sarana bagi para pemimpin muda untuk berdiskusi mengenai isu-isu paling mendesak yang dihadapi pemuda, khususnya di empat area prioritas pembahasan, yaitu ketenagakerjaan pemuda, transformasi digital, planet yang berkelanjutan dan layak huni, serta isu keberagaman dan inklusi.
Menurutnya, ada kesamaan peran pemuda saat ini dengan pemuda tahun 1928 yang menggaungkan Sumpah Pemuda, yakni memperjuangkan kemerdekaan rakyat Indonesia meski dengan tantangan yang berbeda.
“Tantangan hari ini jauh lebih besar, yakni ketahanan kesehatan, disrupsi digital, dan
krisis global supply chain. Tantangan ini perlu dipersiapkan bersama agar anak muda mampu menjadi agen perubahan,” ujarnya.
Dengan dominasi milenial dan Gen Z sebesar 54% dari total penduduk Indonesia, pembangunan di masa depan sangatlah bergantung pada pemuda.
“Tujuan kita adalah Human-Centered Society yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dan menyelesaikan masalah sosial, dengan sistem dunia nyata dan dunia maya yang terintegrasi,” tandas Erick.
Berita Terkait:
Erick Thohir Layak Jadi Capres Alternatif Pengganti Muhaimin Bagi Warga NU
Pasangan Prabowo-Khofifah VS Ganjar-Erick, Siapa Unggul?
Terkait Migor, Erick Thohir Minta Komitmen Swasta Untuk Rakyat
Survey CSIIS: Erick Thohir Makin Mendapatkan Tempat di Hati Warga NU
GET One Sambut Tantangan Erick
Dalam kesempatan terpisah, Menteri BUMN Erick Thohir juga menyampaikan langsung tantangan tersebut kepada Gerakan Transformasi Indonesia (GET One), pada acara Intimate Session Erick Thohir bersama para pengusaha di Jawa Barat.
Sebagai salah satu pendukung acara tersebut, GET One yang mengusung pemikiran-pemikiran dan gagasan-gagasan transformasi Erick Thohir, menyatakan kesanggupannya dalam mewujudkan tantangan tersebut.
“Kita siap untuk wujudkan! Ada program-program yang terstruktur dan terukur untuk para anak-anak muda, mulai dari usia sekolah menengah. Ada program pelatihan dunia digital yang akan berlangsung di seluruh Indonesia melalui DKW dan DKD GET One di daerah,” ujar Ketua Umum GET One Lukman Edy, yang didampingi Ketua DKW GET One Jawa Barat Eka Hagusta, di Bandung, Sabtu (23/4/2022) malam.
GET One sendiri, menurut Lukman menjadi tempat berhimpun para kaum milenial yang sangat lekat dengan dunia digital.
“Akan ada transfer ilmu dari para milenial di GET One kepada anak-anak muda usia sekolah. Karena memang sesuai dengan visi transformasi Pak Erick, yang ingin menciptakan generasi yang melek digital dan teknologi,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Koordinator Wilayah (DKW) GET One Propinsi Jawa Barat, Eka Hagusta menyebutkan Jawa Barat adalah akan menjadi produsen bagi pemuda-pemuda melek digital tersebut.
“Kami di Jawa Barat sudah menyiapkan semuanya, sesuai instruksi dari Ketum dan Kornas GET One. Sebagai penyedia sumber daya manusia terbesar, dengan banyaknya perguruan tinggi di Jawa Barat, GET One akan akan berkontribusi langsung untuk itu,” tegasnya.
Dalam bulan-bulan ke depan, GET One akan menyediakan aplikasi untuk try out bagi bagi para siswa, agar bisa masuk dalam perguruan tinggi impian mereka.
“Untuk try out, kita sudah siapkan. Kita juga akan berusaha untuk mencari dan menyeleksi para siswa-siswa berprestasi, yang nantinya akan kita bantu salurkan sampai ke perguruan tinggi di luar negeri. Untuk bea siswa, nanti kami coba koordinasi dengan BUMN-BUMN tentunya melalui Pak Menteri BUMN,” pungkas Eka. (ASY)
Editor: Chairul Achir
(RuPol)