RUANGPOLITIK.COM-Sepucuk puisi yang berisi kritik tajam diciptakan oleh politisi Fadli Zon. Anggota Komisi I DPR RI itu menyindir ‘brutus’ dengan mengungkit soal big data yang belakangan ini ramai diperbincangkan.
Anggota DPR Fraksi Gerindra Fadli Zon membuat puisi yang menyinggung ‘Brutus pendusta dengan big data’. Sindiran Fadli Zon melalui puisi itu pun ditanggapi oleh Juru bicara Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi.
Awalnya, puisi itu diunggah Fadli Zon berjudul ‘Brutus’ di akun Twitternya, @fadlizon, pada Rabu (13/4/2055). Dia menyebut puisi itu dibuat dengan spontan. Cuitan Fadli Zon ini dibagikan kepada wartawan.
Berita Terkait:
Hampir 12 Ribu Orang Teken Petisi Tagih Luhut Buka Big Data Penundaan Pemilu
Diminta Buka Big Data, Luhut ‘Ngeles’, Buat Apa?
Tanggapi Klaim Luhut, Puan: PDIP juga Punya Big Data
Hanura Tantang Cak Imin Ungkap Big Data
Puisi itu berjudul ‘Brutus’. Puisi Fadli Zon itu berkisah tentang seseorang pejabat yang disebutnya membuat kondisi Indonesia memprihatinkan.
Puisi itu juga menyinggung soal pendusta dengan big data serta ada permintaan perpanjangan masa jabatan presiden.
Berikut isi puisi tersebut:
BRUTUS
Lihatlah Indonesia makin berantakan
Ulah jahat oknum pejabat rakus arogan
Harga-harga meroket terbang
Utang menumpuk minyak goreng hilang
Tapi pengkhianat merasa jadi pahlawan
Pandai berdusta dengan big data
Apapun dilakukan demi kuasa
Nasib konstitusi dipertaruhkan
Jabatan Presiden minta diperpanjang
Ambisi mengatur segala urusan
Investasi gembar gembor tinggal janji
Tipu muslihat merampok hasil bumi
Asing pesta pora bersama oligarki
Negeri ini harus dimerdekakan kembali!(BJP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)