RUANGPOLITIK.COM-Sehari jelang aksi, BEM UI memindahkan lokasi aksi dari Patung Kuda ke + MPR/DPR RI. Pemindahan lokasi aksi diduga untuk menghindari aksi bakal ditunggangi kelompok oposan Jokowi.
Pengamat Politik CSIIS Sholeh Basyari menduga BEM UI sudah mencium gelagat aksi mereka di dekat Istana Presiden bakal ditunggangi kelompok massa yang ingin melengserkan Jokowi dari kursi presiden. Menurut Sholeh, para penumpang aksi tersebur digerakkan oleh kelompok pro orde baru dan Alumni 212.
“Yang akan menunggangi gerakan mahasidwa itu antara lain Alumni 212, Cendana. Kelompok ini getol dorong isu pelengseran Jokowi. Mereka awalnya menyelipkan massa,”ungkapnya kepada RuPol, Minggu (10/4/2022).
Namun, lanjutnya, gerakan penumpang gelap aksi dapat diantisipasi oleh aktivis yang pro Jokowi. Mereka bisa menyadarkan gerakan mahasiswa akan ada penumpang gelap dalam aksi unjukrasa di dekat Istana.
Berita Terkait:
Ray Rangkuti: Pendukung Jokowi Jangan Lawan Mahasiswa, Tapi Dorong Pecat Pembuat Gaduh
Istana Panik Menghadapi Kemungkinan Aksi 11 April Berlanjut
Beredar Pesan Berantai, Nama-Nama Aktor Demo 11 April
Mahasiswa Tolak 3 Periode. Faldo: Mau Demo Besar-Besaran, Silakan…
“Jika aksi di DPR, itu relatif murni. Dengan memindah lokasi aksi ke DPR, artinya isu utama bukan lagi tentang tiga periode. Tetapi tentang kenaikan BBM, kelangkaan Migor, dan harga-harga yang membumbung, meresahkan rakyat banyak,”ungkapnya.
Sholeh Basyari menambahkan, PDIP selaku partai utama pendukung presiden bisa sejalan dengan gerakan mahasiswa yang menyuarakan aspirasi rakyat. Misalnya, mengkritik kebijakan menteri perdagangan dan menteri ESDM. termasuk mendesak presiden memecat menteri tersebut.
“Mestinya PDIP nyerang menteri ESDM, perdaganga, teriak soal harga kebutuhan yang membumbung. PDIP sbg pemenang pemilu n penopang utama kebijakan presiden harus berani bicara tentang reshuffle
“tandasnya. (CA)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)