Masyarakat Menilai Akrobat PKS dan PAN
Dari informasi yang didapat RuPol, sampai saat ini tarik ulur antara PKS dan PAN masih berlangsung, namun belum diketahui kapan akan mendapatkan titik temu.
Walaupun masih berharap untuk bisa mengirimkan dua nama dari mereka, PKS juga sudah mencoba memunculkan nama-nama lain yang dianggap mampu bersaing dengan calon dari PAN Ekos Albar, pada pemilihan di DPRD nantinya.
Sempat beredar juga nama politisi senior PKS Refrizal, yang akan menggantikan nama Mulyadi Muslim, namun seiring waktu nama tersebut kembali memudar.
“Iya, Pak Refrizal sudah sempat mencoba membangun komunikasi dengan partai-partai, termasuk dengan PAN. Tapi sepertinya tidak jadi juga,” ujar sumber RuPol, Sabtu (2/4/2022).
Menurut sumber tersebut juga, PKS melalui DPW dan DPP tetap berupaya untuk melakukan ‘lobbying’ dengan memberikan berbagai opsi, karena tipisnya peluang mereka untuk bisa menang pada proses pemilihan di DPRD Kota Padang.
“Sepertinya PAN tetap berkeras dan ‘fix’ mengirim nama Ekos Albar, karena mereka mengacu kepada undang-undang. Sekarang tinggal menunggu PKS ‘menyerah’ saja,” ujar sumber yang dekat dengan petinggi-petinggi partai politik tersebut.
Sementara itu, dari sumber yang lain RuPol mendapatkan informasi PKS akan tetap mengirim nama Mulyadi Muslim.
“Dalam waktu dekat sepertinya akan dipublish Mulyadi Muslim. Karena dengan memperlama proses ini, PKS bisa mendapat opini jelek di tengah-tengah masyarakat. Apalagi PKS saat ini juga sedang berjuang untuk posisi Wawako Bandung sepeninggal Mang Oded,” ujar sumber yang minta namanya tidak ditulis ini.

Anggota Komisi II DPR RI John Kenedy Azis yang juga politisi asal Sumatera Barat ikut mengomentari tarik ulur pengisian kursi wawako ini.
“Saya berharap polemik ini segera berakhir. Kasihan kita dengan masyarakat, sudah setahun tidak memiliki wawako. Sudah pasti kinerja pemerintahan terganggu, pelayanan terhadap masyarakat berkurang,” ujarnya melalui keterangan tertulis kepada RuPol, (2/4/2022).
Menurut John, PKS hendaknya mengikuti saja sesuai undang-undang dengan mengirimkan nama calon dari mereka.
“PAN kan sudah, PKS kirim saja nama calon dari mereka. Mengenai hasil nanti, kita serahkan pada DPRD. Anggota DPRD Kota Padang pasti memilih dengan hati dan sesuai keinginan masyarakat, apalagi mereka adalah orang-orang terpilih yang mewakili masyarakat. Jadi jangan takut kalah dulu,” sambungnya.
Pengamat Politik dari Kota Padang Andri Rusta juga menyebut polemik antara PKS dan PAN itu mengabaikan hak masyarakat dan cenderung egois.
“Mereka seperti tutup mata dengan kebutuhan masyarakat atas pelayanan yang optimal dari pemerintah. Dengan kosongnya kursi wawako yang telah satu tahun lebih ini, tidak terlihat kedua partai peduli dengan nasib masyarakat. Mereka sibuk dengan kepentingan pribadi untuk berebut jabatan,” ujar Andri ketika dihubungi RuPol, Jumat (18/3/2022).
Andri juga menilai, keegoisan kedua partai ini akan berdampak kepada mereka pada Pemilu 2024 mendatang.
“Masyarakat Kota Padang ini kan cerdas-cerdas, mereka diam tapi mereka menilai. Masyarakat akan ‘catat’ PKS dan PAN sebagai partai yang lebih mementingkan jabatan dari pada kebutuhan masyarakat,” katanya.
Lanjut Andri, hal itu harus menjadi perhatian bagi PKS dan PAN, jangan sampai rakyat menghukum dengan tidak memilih lagi pada Pemilu 2024. (ASY)
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)