RUANGPOLITIK.COM-Pernyataan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin terkait jatah kursi menteri dan wakil menteri yang dikabarkan akan diberikan kepada Partai Amanat Nasional (PAN) dinilai sangat memalukan.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritong menyebut seharusnya gertakan Cak Imin ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, soal kursi menteri merupakan hak prerogatifnya presiden.
“Kalau pun seandainya salah satu menteri Dari PKB di reshuffle dan digantikan oleh kader PAN, itu sepenuhnya hak prerogatif presiden. Cak Imin kalau mau membuat perhitungan ya tunjukan saja kepada Presiden Jokowi,” kata Jamiluddin, kepada RuPol, Jumat (25/3/2020).
Berita Terkait:
Silahkan Masuk Kabinet Asal Tak Ganggu PKB, Begini Reaksi PAN
Jokowi Bahas Reshuffle saat Beri Arahan Kinerja BUMN
Tunda Pemilu, Cak Imin: Itu Usulan Pribadi Saya Bukan Dari Luhut
Pengamat: Ini Saat yang Tepat Presiden Reshufle Kabinet
Lebih lanjut, Jamiluddin mengatakan, gertakan yang dilontarkan Cak Imin terhadap PAN dinilai salah sasaran. Karena, PAN bukanlah penentu tergesernya seseorang dari kursi menteri maupun wakil menteri.
“Jadi, gertakan Cak Imin ke PAN sangat tidak proporsional. Tak sepantasnya hal itu terucap dari Cak Imin. Sungguh memalukan,” tegasnya.
Untuk diketahui, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyatakan pihaknya tidak mempersoalkan Partai Amanat Nasional (PAN) mendapatkan kursi menteri atau wakil menteri di kabinet Presiden Jokowi.
“Yang penting jangan ganggu posisi PKB. Silakan masuk, jangan ganggu PKB,” kata pemilik sapaan akrab Cak Imin itu kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis (24/03/2022).
“Silakan, asal enggak ganggu PKB. Kalau ganggu PKB, bisa Ukraina lawan Rusia nanti. Masa PAN lawan PKB?,” tambahnya. (AFI)
Editor: Andre
(RuPol)