RUANGPOLITIK.COM – Akhir-akhir ini isu Presiden Jokowi akan melakukan perombakan (reshufle) kabinetnya mengapung tinggi.
Hal ini disebabkan banyaknya kinerja para menteri yang tidak memuaskan dan cenderung berjalan sendiri-sendiri.
Pengamat Politik dari Dialektika 2024 Efriza, menyebutkan jika Presiden Jokowi memutuskan akan reshufle kabinetnya dalam waktu dekat, itu sudah sangat tepat. Mengingat adanya kemunduran pemerintah dalam melayani kebutuhan masyarakat.
“Reshufle memang hak prerogatif Presiden, tapi kita bisa menilai kapan waktu yang tepat. Saat ini memang sudah sangat perlu dan mendesak, karena pelayanan pemerintah terhadap kebutuhan rakyat sudah mengalami kemunduran yang drastis,” ujarnya kepada RuPol, Rabu (23/3/2022).
Kebutuhan terhadap reshufle itu bukan hanya sekedar untuk mengisi posisi wakil-wakil menteri yang masih kosong, namun menurut Efriza lebih kepada kinerja para menteri yang sudah tidak optimal.
“Wakil-wakil menteri itu memang perlu dan mungkin bisa mendukung kinerja kabinet, tapi sosok menterinya juga harus ada penyegaran. Karena ada beberapa menteri yang sudah loyo dan menyerah, seperti Mendag M Lutfi, sudah jelas-jelas mengatakan tidak berdaya melawan mafia minyak goreng. Presiden harus mencari menteri yang kuat mengatasi itu. Kalau menteri-menteri semua sudah loyo, bagaimana nasib rakyat?” sambungnya.
Dosen Ilmu Politik itu juga menyoroti kebutuhan bangsa ke depan, saat akan berakhirnya masa pandemi yang melelahkan.
“Tentu Presiden Jokowi punya sasaran dan target yang lebih tinggi serta lebih berat, artinya Ia membutuhkan orang-orang baru, dengan ide baru, terobosan baru dalam menghadapi tantangan, terutama pascapandemi ini,” paparnya.
Berita terkait:
Terkait Isu Reshufle, Ray Rangkuti Sebut 4 Menteri Layak Diganti
Soal Reshuffle Kabinet, PAN: Kami Siap Diberi Amanah
Wacana Reshuffle, NasDem: Kabinet Saat Ini Sudah Bagus
Pengamat: PAN Masuk Kabinet Lebih Banyak Ruginya
Isu reshufle kabinet ini kembali mengapung, karena hari ini bertepatan dengan Rabu Pahing, dimana menurut kebiasaan Presiden Jokowi dalam melakukan reshufle selalu bertepatan dengan Rabu Pahing atau Rabu Pon.
Hal tersebut juga mendapat penguatan, karena beredar informasi beberapa menteri dan pejabat negara siang ini mendapat undangan dari Presiden ke Istana Negara.
Menyikapi hal itu, Efriza meminta kepada Presiden Jokowi untuk benar-benar mempertimbangkan lagi para menteri yang sering membuat kegaduhan, seperti masalah minyak goreng, usulan penundaan pemilu dan ribut-ribut Jaminan Hari Tua (JHT). (YON)
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)