• Login
No Result
View All Result
Ruang Politik
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
No Result
View All Result
Ruang Politik
No Result
View All Result
Iklan Iklan Iklan
Home Daerah

Di Mata Budayawan, Arteria dan Edy Mulyadi Tak Paham Nasionalisme Indonesia

by Ruang Politik
27 Januari 2022
in Daerah
422 13
Di Mata Budayawan, Arteria dan Edy Mulyadi Tak Paham Nasionalisme Indonesia

Budayawan Uten Sutendi

466
SHARES
1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

RUANGPOLITIK.COM-Budayawan asal Jawa Barat Uten Sutendi mengatakan mereka yang tak bisa menghargai nilai-nilai luhur adat dan budaya bangsa sendiri tak pantas berada di jajaran elite negeri.

“Mereka seharusnya mendapatkan sanksi sosial politik yang setimpal untuk pembelajaran bagi yang lain,” kata penulis berbagai buku bertema kebudayaan ini kepada RuPol, Kamis (27/1/2022).

RelatedPosts

Lamongan Dapat 1.735 Kuota Haji, PHU Kemenag: 85 Kuota Prioritas untuk Lansia

Gunung Marapi Kembali Erupsi

22 Korban Erupsi Gunung Marapi Teridentifikasi, Ini Dia

Pandangan ini disampaikan Uten menyikapi fenomena viralnya ekpresi kemarahan masyarakat Sunda dan Kalimantan atas sikap arogansi anggota DPR RI Arteria Dahlan dan aktivis yang juga jurnalis Edy Mulyadi.

Baca Juga:

Tuntut Arteria Dahlan Dipecat, Ribuan Masyarakat Sunda Demo

Azis Syamsuddin Dituntut 4 Tahun 2 Bulan, Hak Politik Juga Dicabut

“Itu artinya, dua politisi tersebut tidak mengerti makna dari kata Sunda dan Kalimantan yang diucapkan. Di dalam kata Sunda mengandung nilai-nilai peradaban luhur yang sangat tua. Demikian juga dalam kata Kalimantan di dalamnya terdapat nilai luhur adat lokal yang selama ini berjasa menjaga keseimbangan ekosistim alam,” ujarnya.

Arteria dan Edy Mulyadi juga dinilai Uten, panggilannya, tidak faham makna nasionalisme Indonesia yang mengandung nilai-nilai luhur bahasa, adat dan kearifan lokal dari berbagai suku bangsa Nusantara.

“Oleh karena itu, siapapun yang mengaku warga Indonesia, apalagi mengaku kaum elite negeri, harus bisa saling menghargai dan menghormati bahasa dan adat istiadat masing-masing suku bangsa,” tegas Uten.

Namun demikian, dia mengajak masyarakat Indonesia untuk menyikapi fenomena munculnya kemarahan para tokoh dan masyarakat adat di tanah air dengan sudut pandang yang positif.

Terlepas siapa dan apa yang memicunya, kemarahan tersebut menunjukkan kemunculan kesadaran eksistensial dari kaum adat saat ini makin kuat dan mengental.

“Dan itu hal yang sangat bagus,” kata penulis novel “Baiat Cinta di Tanah Baduy” ini.

Selama ini kata Uten, eksistensi kaum adat dan kearifan Nusantara kurang mendapatkan perhatian. Bahkan sebagian besar elite negeri cenderung mengabaikan, seolah nilai-nilai adat dan kearifan lokal bangsa ini tidak ada, atau dianggap sudah mati.

Baca Juga:

Majelis Adat Sunda dan Minang Laporkan Arteria Dahlan ke Polda Jabar

Sebaliknya, mereka makin mendominasi konten narasi di berbagai momentum dan media sosial dengan membawa doktrin dan jargon agama, politik, serta ekonomi dengan bingkai kebudayaan dari luar, seolah kebudayaan dari luar itu lebih baik dan lebih modern serta paling hebat sehingga tak mau mengindahkan keluhuran nilai-nilai kebudayaan bangsa sendiri.

“Mereka mengagungkan budaya luar lewat jargon agama dan modernisasi tanpa sikap kritis. Apakah yang mereka bawa itu murni nilai nilai budaya yang baik entah dari Barat, Cina maupun Arab, atau malah sebaliknya, yakni hanya rongsokan budaya Barat, Cina atau Arab,” tegasnya.

Padahal kearifan lokal dan adat istiadat Nusantara merupakan kekayaan bangsa yang tak ternilai yang tak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia.

Nilai-nilai kearifan lokal itu selama ini, menurut Uten terbukti menjadi kekuatan penjaga atau benteng pertahanan negeri dari serangan pengaruh budaya asing.

“Coba kita bayangkan, kalau tak ada hukum dan nilai-nilai adat yang terus dipelihara para tokoh adat, entah kerusakan alam dan manusia seperti apalagi yang akan terjadi di bumi Nusantara ini,” katanya.

Baca Juga:

Tuntut Arteria Dahlan Dipecat, Ribuan Masyarakat Sunda Demo

Keberadaan kaum adat Sunda, Kalimantan, dan suku-suku lainnya di negeri ini hadir untuk memelihara keutuhan sumber daya alam dan menjaga ekosisten alam agar harmoni kehidupan manusia dan lingkungannya tetap terpelihara dengan baik.

Sikap arogansi politisi Arteria yang dianggap menghina orang Sunda dan prilaku politisi Edy Mulyadi yang juga dianggap menghina orang Kalimantan, hanya gambaran kecil dari sekian banyak sikap para elite negeri yang kurang menghargai adab dan adat serta kearifan bangsa sendiri.

Karena itu sangat wajar dan perlu jika kelompok masyarakat Sunda dan Kalimantan marah. Kemarahan masyarakat adat itu bukan hanya bermakna mengkoreksi atau memprotes sikap sombong para elite politisi tersebut, melainkan juga sebagai ekpresi kekesalan dan kekecewaan rakyat yang mempertontonkan sikap bodoh di ruang publik.

“Dengan kejadian ini, mari kita ambil hikmahnya, bahwa bangsa ini sudah saatnya balik ke hulu, ke akar. Di hululah kejernihan dan kemurnian nilai-nilai kehidupan masih terpelihara, dan dengan akar lah kita sebagai bangsa akan tumbuh besar dan kuat. Akar dan hulu itu adalah nilai-nilai adat dan budaya bangsa kita sendiri,” ajak Uten. (HER)

Editor: Beye

(Rupol)

Direktur IPS: Indonesia Butuh Erick Thohir Menjawab Tantangan 2024
Previous Post

Skema Tahapan Pemilu 2024, KPU Usulkan Pendaftaran Capres 14 Mei 2023

Next Post

Antisipasi Penyebaran Varian Omicron, Kemensos “Lockdown” Kantor Pusat

Ruang Politik

Menyampaikan informasi dan fakta, membuka kebenaran, menepis hoax dan kebencian. Membuat politik menjadi indah, santun dan berakhlak demi kemajuan Bangsa dan Negara. Untuk itulah RuangPolitik.com hadir dan ikut berpartisipasi dalam memberi warna Demokrasi Indonesia. Masyarakat Cerdas, Pemimpin Amanah, Indonesia Maju dan Bermartabat..!!!

Next Post
Antisipasi Penyebaran Varian Omicron, Kemensos “Lockdown” Kantor Pusat

Antisipasi Penyebaran Varian Omicron, Kemensos "Lockdown" Kantor Pusat

Recommended

Ilustrasi Pemilu Serentak 2024/RuPol

Menggaet Ceruk Undecided Voters di Pemilu 2024, Begini Strategi Paslon…

1 tahun ago
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kanan)memberikan keterangan terkait rancangan desain interior Istana Presiden di IKN, Rabu 13 Desember 2023./Biro Set Pres/Biro Pers Sekretariat Presiden

Menteri PUPR: Jokowi Sudah Teken Desain Interior Istana Presiden di IKN

1 tahun ago

Trending

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti/net

LaNyalla Sebut Klaim Luhut Soal Big Data Tidak Dapat Dibenarkan

3 tahun ago
Ilustrasi Kucing/Ist

Polisi Turun Tangan, Belasan Kucing Mati Mendadak di Sunter Jakut

2 tahun ago

Popular

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti/net

LaNyalla Sebut Klaim Luhut Soal Big Data Tidak Dapat Dibenarkan

3 tahun ago
Ilustrasi Kucing/Ist

Polisi Turun Tangan, Belasan Kucing Mati Mendadak di Sunter Jakut

2 tahun ago
Ilustrasi Pegambilan Uang/Ist

Sosok SB dan DY yang Disebut Sri Mulyani Punya Transaksi Jumbo, Mulai Terungkap?, Ini Faktanya…

2 tahun ago
Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

3 tahun ago

Kontroversi ‘Amplop Kiai’, CSIIS: Suharso Jadi Beban Berat PPP

3 tahun ago
  • Personalia
  • Kerjasama & Iklan
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In